METODE STATISTIKA

Dua jenis penelitian: eksperimen dan survai

Tujuan umum bagi suatu penelitian berbasis statistika adalah menyelidiki hubungan sebab-akibat, dan lebih khusus menarik suatu simpulan akan perubahan yang timbul pada peubah (atau variabel) respon (peubah dependen) akibat berubahnya peubah penjelas (explanatory variables) (peubah independen).

Terdapat dua jenis utama penelitian: eksperimen dan survei. Keduanya sama-sama mendalami pengaruh perubahan pada peubah penjelas dan perilaku peubah respon akibat perubahan itu. Beda keduanya terletak pada bagaimana kajiannya dilakukan.

Suatu eksperimen melibatkan pengukuran terhadap sistem yang dikaji, memberi perlakuan terhadap sistem, dan kemudian melakukan pengukuran (lagi) dengan cara yang sama terhadap sistem yang telah diperlakukan untuk mengetahui apakah perlakuan mengubah nilai pengukuran. Bisa juga perlakuan diberikan secara simultan dan pengaruhnya diukur dalam waktu yang bersamaan pula. Metode statistika yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu eksperimen dipelajari dalam rancangan percobaan (desain eksperimen).

Dalam survai, di sisi lain, tidak dilakukan manipulasi terhadap sistem yang dikaji. Data dikumpulkan dan hubungan (korelasi) antara berbagai peubah diselidiki untuk memberi gambaran terhadap objek penelitian. Teknik-teknik survai dipelajari dalam metode survei.
Penelitian tipe eksperimen banyak dilakukan pada ilmu-ilmu rekayasa, misalnya teknik, ilmu pangan, agronomi, farmasi, pemasaran (marketing), dan psikologi eksperimen.
Penelitian tipe observasi paling sering dilakukan di bidang ilmu-ilmu sosial atau berkaitan dengan perilaku sehari-hari, misalnya ekonomi, psikologi dan pedagogi, kedokteran masyarakat, dan industri.
Tipe pengukuran

Ada empat tipe pengukuran atau skala pengukuran yang digunakan d dalam statistika, yakni: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Keempat skala pengukuran tersebut memiliki tingkat penggunaan yang berbeda dalam riset statistik. Skala nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif (misalnya: jenis kelamin, agama, warna kulit). Skala ordinal selain membedakan juga menunjukkan tingkatan (misalnya: pendidikan, tingkat kepuasan). Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol mutlak (misalnya: tahun, suhu dalam Celcius). Sedangkan skala rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak.
Teknik-teknik statistika

Beberapa pengujian dan prosedur yang banyak digunakan dalam penelitian antara lain:
  1. Analisis regresi dan korelasi
  2. Analisis varians (ANOVA)
  3. khi-kuadrat
  4. Uji t-Student
Statistika Terapan
Bebebarapa ilmu pengetahuan menggunakan statistika terapan sehingga mereka memiliki terminologi yang khusus. Disiplin ilmu tersebut antara lain:
  1. Aktuaria (penerapan statistika dalam bidang asuransi)
  2. Biostatistika atau biometrika (penerapan statistika dalam ilmu biologi)
  3. Statistika bisnis
  4. Ekonometrika
  5. Psikometrika
  6. Statistika sosial
  7. Statistika teknik atau teknometrika
  8. Fisika statistik
  9. Demografi
  10. Eksplorasi data (pengenalan pola)
  11. Literasi statistik
  12. Analisis proses dan kemometrika (untuk analisis data kimia analis dan teknik kimia)

Statistika memberikan alat analisis data bagi berbagai bidang ilmu. Kegunaannya bermacam-macam: mempelajari keragaman akibat pengukuran, mengendalikan proses, merumuskan informasi dari data, dan membantu pengambilan keputusan berdasarkan data. Statistika, karena sifatnya yang objektif, sering kali merupakan satu-satunya alat yang bisa diandalkan untuk keperluan-keperluan di atas.

KONSEP DASAR STATISTIKA

Dalam mengaplikasikan statistika terhadap permasalahan sains, industri, atau sosial, pertama-tama dimulai dari mempelajari populasi. Makna populasi dalam statistika dapat berarti populasi benda hidup, benda mati, ataupun benda abstrak. Populasi juga dapat berupa pengukuran sebuah proses dalam waktu yang berbeda-beda, yakni dikenal dengan istilah deret waktu.

Melakukan pendataan (pengumpulan data) seluruh populasi dinamakan sensus. Sebuah sensus tentu memerlukan waktu dan biaya yang tinggi. Untuk itu, dalam statistika seringkali dilakukan pengambilan sampel (sampling), yakni sebagian kecil dari populasi, yang dapat mewakili seluruh populasi. Analisis data dari sampel nantinya digunakan untuk menggeneralisasikan seluruh populasi.

Jika sampel yang diambil cukup representatif, inferensial (pengambilan keputusan) dan simpulan yang dibuat dari sampel dapat digunakan untuk menggambarkan populasi secara keseluruhan. Metode statistika tentang bagaimana cara mengambil sampel yang tepat dinamakan teknik sampling.

Analisis statistik banyak menggunakan probabilitas sebagai konsep dasarnya. Sedangkan matematika statistika merupakan cabang dari matematika terapan yang menggunakan teori probabilitas dan analisis matematis untuk mendapatkan dasar-dasar teori statistika.

Ada dua macam statistika, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data, misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah; mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan prediksi observasi masa depan, atau membuat model regresi.
  1. Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik), untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna.
  2. Statistika inferensial berkenaan dengan permodelan data dan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi), membuat permodelan hubungan (korelasi, regresi, ANOVA, deret waktu), dan sebagainya.

SEJARAH STATISTIKA

Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin modern statisticum collegium ("dewan negara") dan bahasa Italia statista ("negarawan" atau "politikus").

Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)". Pada awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data".
Sir John Sinclair memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat.

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama probabilitas. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel berukuran kecil).
Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.

Meskipun ada kubu yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi orang lebih banyak menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian statistika sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam departemen tersendiri maupun tergabung dengan matematika.

PENGERTIAN STATISTIK

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data.

Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data.

Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif.

Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.

Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri). Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count.
Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.

JENIS JENIS DAN BENTUK KOPERASI

Jenis Koperasi
Menurut PP 60 Tahun 1959
Jenis Koperasi menurut PP 60/1959
• Koperasi Desa
• Koperasi Pertanian
• Koperasi Peternakan
• Koperasi Perikanan
• Koperasi Kerajinan/Industri
• Koperasi Simpan Pinjam
• Koperasi Konsumsi


Jenis Koperasi
menurut Teori Klasik

• Koperasi pemakaian
• Koperasi penghasil atau
• Koperasi produksi
• Koperasi Simpan Pinjam


Konsep Penggolongan Koperasi
(Undang – Undang No. 12 /67 pasal 17)

1. Penjenisan Koperasi didasarkan pada
kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu
golongan dalam masyarakat yang homogen
karena kesamaan aktivitas /kepentingan
ekonominya guna mencapai tujuan bersama
anggota-anggotanya.
2. Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna
kepetingan dan perkembangan Koperasi
Indonesia, di tiap daerah kerja hanya
terdapat satu


BENTUK KOPERASI
(SESUAI PP No. 60 Tahun 1959)
Terdapat 4 bentuk Koperasi , yaitu:
a. Koperasi Primer
b. Koperasi Pusat
c. Koperasi Gabungan
d. Koperasi Induk
Dalam hal ini, bentuk Koperasi masih
dikaitkan dengan pembagian wilayah
administrasi.



BENTUK KOPERASI (ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN; PP 60 Tahun 1959)

• Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa
• Di tiap Daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi
• Di tiap Daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi
• Di Ibu Kota ditumbuhkan Induk Koperasi


KOPERASI PRIMER &
KOPERASI SEKUNDER

• Koperasi Primer merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari orang orang.
• Koperasi Sekunder merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi koperasi.

CONTOH KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan YME atas rahmat dan hidayahnya sehingga Laporan ini dapat terselaikan.

Laporan ini kami susun sebagai tugas kami dalam Mata Kuliah Pengantar Bisnis. Adapun tujuan dari penyusunan Laporan ini adalah agar kita semua khususnya para pembaca dapat mengetahui lebih dalam mengenai Bisnis dan Lingkungan Bisnis.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing kami yang telah membimbing kami dan mengarahkan kami di dalam menyelesaikan Laporan ini, Mahasiswa/i Manajemen 1A’09 yang telah memberikan support, dan juga para pembaca Laporan ini. Dengan semua dukungan itu, Laporan ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Tak ada gading yang tak retak, begitulah ungkapan yang pantas untuk menggambarkan Laporan ini, kami menyadari Laporan ini masih jauh dari sempurna maka dengan ini kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak terutama Dosen Pemimbing dan pembaca sebagai bahan pertimbangan di Laporan berikutnya. Semoga Laporan ini dapat berperan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Sekian.

Medan,06 Oktober 2009


Tim Penulis

KLASIFIKASI BISNIS

Kebutuhan hidup manusia semakin hari dirasakan semakin meningkat sejalan dengan perubahan dan perkembangan pola hidup masyarakatnya. kehidupan manusia yang pada mulanya masih sangat sederhana hanya menggantungkan pada hasil-hasil alami yang tersedia didalam dirinya sendiri maupun dengan memanfaatkan apa yang telah ada di alam sekitamya. Pada saat inipun kebutuhan hidup manusia masih sangat sederhana. Manusia dalam masyarakat primitif baru memiliki kebutuhan ekonomi vang sederhana terutama berupa kebutuhan dasar yang bersifat jasmaniah yaitu:
* makan, minum dan pakaian
* kebutuhan akan tempat tinggal
* kebutuhan akan istirahat

semua kebutuhan tersebut dapat dipenuhi secara alami.
Dengan demikian semakin hari semakin meningkat pengenalan manusia tentang alam sekitamya, bertambah jumlah penghuni alam juga menipisnya ketersediaan bahan kebutuhan manusia serta timbulnya berbagai gangguan dan hambatan dalam hidup, maka masyarakat itu mulai menyadari pentingnya mencari upaya untuk mengatasi rasa tidak aman tersebut, mereka menjadi saling memerlukan untuk bekerja sama mengatasi kesulitan hidup mereka. Dengan per-kembangan pola kehidupan ini, maka kebutuhan manusia makin meningkat, yang meliputi:

Ø Kebutuhan jasmaniah makan, minum, pakaian rumah dan istirahat.
Ø Kebutuhan rohaniah rasa aman, harga diri dan penghiburan.
Ø Kebutuhan social kasih sayang dari sesamamanusia, persahabatan dan
pengakuan orang lain.
Secara umum ada sembilan macam kegiatan bisnis sebagaimana tercantum dalam klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) 1997. kesembilan Lapangan ysaha tersebut yaitu:
  1. Usaha pertanian merupakan suatu usaha yang melakukan kegiatan yang menghasilkan produksi pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, perburuan dan perikanan) dengan tujuan sebagaian atau seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar atau menunjang kehidupan.
  2. Usaha produksi bahan mentah merupakan usaha yang melakukan kegiatan persiapan dan pengambilan unsur-unsur kimia, mineral, biji-bijian dan segala macam batuan termasuk batu-batu mulla vang merupakan endapan alam baik berupa padat, cair maupun gas untuk tujuan komersial.
  3. Industri atau manufaktur adalah usaha yang melakukan kegiatan mengubah barang dasar (bahan mentah) menjadi barang jadi atau barang setengah jadi dan/atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya sehingga lebih dekat kepada pemakai akhir untuk tujuan komersial. Termasuk dalam usaha ini antara lain perusahaan yang melakukan jasa industri rancang bangun, perekayasaan serta pekerjaari perakitan (assetnbling) dari bagian-bagian suatu barang.
  4. Usaha konstruksi merupakan usaha yang mempunyai kegiatan dengan hasil akhir berupa bangunan/konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, baik digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan lainnya dengan tujuan komersial. Kegiatan konstruksi bergerak dalam usaha pembangunan seperti pembangunan jalan, bangunan rumah, gedung, rumah sakit, sekolah, bangunan perkantoran, pabrik dan sebagainya. Kegiatan ini sangat membantu kemajuan kegiatan perekonomian. Usaha ini mempekerjakan banyak tenaga manusia dan penggunaan barang dan jasa dari berbagai macam seperti : batu, kayu, semen, besi, cat dan sebagainya.
  5. Usaha perdagangan besar, Eceran, Rumah Makan dan Akomodasi Lapangan usaha ini meliputi :
    *Perdagangan eceran (grosir/wholeseller) adalah perdagangan barang baru maupun bekas yang pada umumnya dalam partai besar kepada para pemakai selain konsumen rumah tangga seperti : pedagang eceran, perusahaan industri, kantor, rumah sakit, rumah makan, dan jasa akomodasi.
    *perdagangan eceran (retailer) adalah perdagangan yang melakukan penjualan kembali (tanpa perubahan teknis) barang-barang baru maupun bekas kepada konsumen rumah tangga.
    *Restoran, rumah makan bar dan jasa boga
    *Jasa akomodasi, meliputi hotel, penginapan, pondok wisata, perkemahan dan jasa akomodasi lainnya
  6. Usaha Angkutan, Pergudangan dan komunikasi
    Usaha angkutan adalah suatu usaha yang melakukan kegiatan untuk mengangkut penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan bermotor dengan mendapat balas jasa.
    Perusahaan pergudangan adalah suatu usaha yang melakukan kegiatan untuk menyimpan sementara barang-barang milik orang lain sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir dengan menerima balas jasa.
    Komunikasi adalah transformasi informasi dari seseorang ke orang lain dengan menggunakan bahasa, suara, gambar, kode atau tanda komunikasi lainnya. Usaha dalam bidang komunikasi terbagi menjadi :
    a. Usaha telekomunikasi adalah usaha jasa pelayanan komunikasi di dalam negeri atau luar negeri melalui media elektronik/satelit dengan mendapatkan balas jasa. Usaha telekomunikasi antara lain : jasa operator telekom (satelindo), wartel, warnet, kiospon.
    b. Usaha Pos dan giro adalah suatu usaha jasa pelayanan, pengiriman barang dan/atau uang dalam negeri atau ke luar negeri dengan mendapatkan balas jasa. Usaha ini antara lain usaha jasa titipan swasta yang menyelenggarakan pengiriman surat, surat kabar, barang cetakan, uang, bingkisan kecil, wesel pos dan giro pos.
    Usaha ini sangat membantu kelancaran kegiatan bisnis. Kegiatan transportasi membantu mengangkut bahan baku dan barang perdagangan besar. Semua kegiatan bisnis akan lumpuh jika kegiatan transportasi ini terhambat. Demikian pula kegiatan komunikasi seperti telepon, telegrap, radio, televisi, pos sangat memudahkan kegiatan transaksi bisnis secara cepat dan efisien.
  7. Usaha finansial, asuransi dan real estate ini sangat membantu aktivitas bisnis. Termasuk dalam usaha ini adalah lembaga perbankan dan lembaga keuangan bukan bank. Kegiatan bisnis modern sangat tidak mungkin dapat dikembangkan bila tidak didukung oleh lembaga perbankan. arena lembaga perbankan merupakan lembaga yang memberi kredit dan memberikan layanan serta fasititas memudahkan terjadinya transaksi. Demikian pula usaha asuransi membantu mengatasi resiko yang mungkin dihadapi oleh bisnis. Selain itu, real estate membantu membangun perumahan dengan perencanaan pengaturan lingkungan yang sehat dilengkapi berbagai fasilitas umum (public utilities) kemudian dijual secara cicilan kepada konsumen.
  8. Usaha jasa, meliputi : usaha yang dilakukan oleh masyarakat baik perorangan maupun kelompok untuk memberikan jasa pelayanan yang dibutuhkan agar sesuai dengan kebutuhannya. Usaha jasa ini mencakup usaha yang umumnya job order (pesanan) seperti : modiste atau taylor, reparasi, barber shop dan salon kecantikan, jasa medis dan clokter, jasa pendidikan seperti lembaga kursus, guru privat, konsultan hukum dan pengacara dan lain-lain. Pada ondisi masyarakat sekarang ini, usaha jasa sangat penting artinya bagi kegiatan ekonomi.
  9. Usaha yang dilakukan oleh Pemerintah umumnya merupakan usaha dengan tujuan untuk mengatasi hajat hidup orang banyak atau masyarakat secara umum. Beberapa contoh usaha yang dilakukan oleh pemerintah antara lain: Perusahaan Listrik Negara (PLN), Perusahaan Air Minum yang dikendalikan oleh pemerintah daerah (PDAM), PTPN juga perusahaan transportasi seperti perusahaan penerbangan (PT Garuda Indonesia Airways), PT Kereta Api Indonesia, dan lain-lain. Selain sebagai pemilik perusahaan, pemerintah juga berfungsi sebagai konsumen atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor bisnis lain. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah juga merupakan bisnis yang banyak menyerap tenaga kerja.

LINGKUNGAN BISNIS (Stakeholder)

LINGKUNGAN BISNIS

Pada dasarnya, ada dua lingkungan yang berpengaruh terhadap aktivitas bisnis, yaitu :
  • lingkungan kerja (Internal Stakeholder), terdiri atas : Pemilik (Owner), Pekerja (Employed), dan Pengelola (Management)
  • lingkungan sosial (External Stakeholder), terdiri atas : Kreditur (Creditor), Pelanggan (Consumer), Pemasok (Supplier), Pesaing (Competitor), juga Pemerintah (Government)

Beberapa kepentingan dari setiap stakeholder tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Pemilik (Owners)

Pemilik adalah mereka yang secara historis maupun hukum dinyatakan sebagai pemilik akibat adanya penyertaan modal, ide ataupun berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi. Kepentingan pemilik terhadap organisasi bisnis diakibatkan oleh penyertaan modal, karena umumnya mereka menginginkan tingkat pengembalian (retum) atas investasi modal yang ditanamkan.

2. Pekerja (Employee)

Pekerja adalah sumber daya manusia dari organisasi atau perusahaan yang bergelut dalam aktivitas operasional perusahaan dan menjalankan tugas-tugas keseharian organisasi berdasarkan apa yang telah ditetapkan oleh manajemen. Karenanya dalam menjalankan tugas, para pekerja telah mengorbankan sumber daya yang dimiliknya baik berupa tenaga maupun pikiran untuk pencapaian tujuan organsasi. Sebagai bagian dari organisasi bisnis, para pekerja mempunyai kepentingan sehubungan dengan pengorbanan yang telah diberikan. Kepentingan tersebut diapresiasikan oleh organisasi bisnis berupa imbalan seperti gaji dan upah, komisi, tunjangan kesehatan dan kesejahteraan dan penghargaan yang sifatnya non material.


3. Pengelola (Management)

Tim Manajemen adalah orang-orang yang menurut para pemilik organisasi atau perusahaan dinyatakan atau ditunjuk sebagai pengelola organisasi untuk suatu periode tertentu. Sebagai pihak yang dipercaya oleh pemilik, manajei-nen senantiasa berupaya agar aktivitas organisasi bisnis yang dipimpinnya semakin berkembang dan selalu dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Beberapa kepentingan pihak manajemen utamanya berhubungan dengan pengernbangan usaha organisasi bisnis, seperti menyangkut modal, kebijakan sistem penggajian dan imbalaii, investasi, pengadaan peralatan dan sebagainya.

4. Kreditur (Creditor),

Kreditur adalah pihak ketiga yang mempunyai dana lebih dan karena kepercayaannya terhadap suatu organisasi bisnis, mereka mau meminjamkan dana yang dimilikinya atau menginvestasikan dananya untuk kepentingan organisasi bisnis yang bersangkutan. Termasuk dalam pihak ketiga ini adalah: perbankan, pemberi pinjaman atau pemegang obligasi juga investor. Kepentingan kreditur terhadap perekonomian suatu organisasi bisnis terutama berhubungan dengan kemampuan perusahaan tersebut untuk mengembalikan pinjaman dan membayar bunganya tepat waktu.


5. Pelanggan (Customer)

Pelanggan adalah masyarakat yang secara langsung memanfaatkan, menggunakan, dan mengajukan permintaan atas barang atau jasa yang ditawarkan oleh organisasi. Sebagai pelanggan mereka mempunyai kepentingan dengan perusahaan tei-utarna berhubungan dengari kualitas produk dan jasa yang ditawarkan, pelayanan yang dapat diberikan oleh organisasi bisnis dibandingkan dengan kepuasan yang diterimanya. Pelanggan adalah pembeli, dan karena pembeli adalah raja maka perusahaan harus senantiasa memberikan kepuasan kepada mereka (customer satisfaction)


6. Pemasok (Suppliers)

Pemasok adalah pihak yang terkait langsung dalam kegiatan bisnis dari sebuah organisasi, khususnya organisasi bisnis yang melakukan kegiatan produksi barang jadi dari berbagai jenis bahan baku. Pemasok dalam hal ini akan menyiapkan bahan mentah maupun bahan baku yang akan diolah oleh perusahaan menjadi barang-barang ekonomi. Barang ekonomi tersebut selanjutnya akan dijual dan dimanfaatkan oleh pelanggan atau konsumen. Karenanya perlu diperhatikan kualitas dan ketersediaan bahan mentah maupun bahan baku agar produk yang dihasilkan juga berkualitas dan berdaya saing tinggi.


7. Pemerintah (Govemment)

Pemerintah adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu di suatu negara, diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat ke arah yang lebih baik dalam pembangunan di segala bidang. Sehubungan dengan aktivitas bisnis, pemerintah bertanggungjawab untuk menyediakan fasilitas umum agar kegiatan bisnis berjalan dengan lancer efisien dan efektif.

TUJUAN BISNIS

Tujuan bisnis merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis dari bisnis yang mereka lakukan dan merupakan cerminan dari berbagai hasil yang diharapkan bisa dilakukan oleh bagian-bagian organisasi perusahaan (produksi, pemasaran, personalia, dll) yang akan menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum tujuan dari bisnis adalah menyediakan produk berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta memperoleh keuntungan dari aktivitas yang dilakukan.

Dalam jangka panjang, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun terdapat banyak hal yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya, diantaranya:

Market standing, yaitu penguasan pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka panjang.

Innovation yaitu inovasi dalam produk (barang atau jasa) serta inovasi keahlian. Tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai tamabah pada suatu produk, misalnya shampoo 2 in 1.

Physical and financial resources, perusahaan memiliki tujuan penguasaan terhadap sumber daya fisik dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin besar dan semakin menguntungkan.

Manager performance and development, manager merupakan orang yang secara operasional bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan organisasi. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik, manager perlu memiliki berbagai kemampuan dan keahlian yang sesuai dengan profesinya. Maka diperlukan peningkatan kinerja dan pengembangan kemampuan manager melalui serangkaian kegiatan kompensasi yang menarik dan program training and development yang berkelanjutan.

Worker Performance and Attitude, untuk kepentingan jangka panjang, maka sikap para karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaan perlu diperhatikan agar dapat bekerja dengan baik.
Public Responsibility, bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial seperti memajukan kesejahteraan masyarakat, mencegah terjadinya polusi dan menciptakan lapangan kerja, dll.

E-BUSINESS ATAU BISNIS ELEKTRONIK

Bisnis yang dapat diamati pada masa sekarang tidak lagi bisnis yang bersifat konvensional. Bisnis berbasis teknologi akhir-akhir ini sangat marak.

Bisnis seperti ini kita kenal dengan e-business atau bisnis elektronik, yaitu bisnis yang dilakukan dengan memanfaatkan media elektronik (internet) sebagai alat untuk melakukan segala kegiatan bisnis tersebut.

Ada dua macam jenis e-business yang biasa digunakan oleh pengusaha:

  • semi e-business yaitu menggunakan internet (website) sebagai sarana penyebaran informasi mengenai perusahaan dan produk yang dihasilkan, namun transaksi jual tetap dijalankan secara konvensional.
  • Full e-business yaitu segala kegiatan operasional perusahaan dilaksanakan secara online baik pemasaran maupun transaksi jual belinya.

PENGERTIAN BISNIS

Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people.
Pada dasarnya bisnis merupakan aktivitas menyediakan barang dan jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh orang (konsumen). Aktivitas yang dilakukan dalam bisnis melalui penyediaan barang dan jasa ini bertujuan untuk menghasilkan laba.

Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.

Pengertian bisnis, pernah juga disampaikan oleh beberapa ahli. Berikut ini dipaparkan pengertian bisnis masing-masing menurut :

Steinhoff : "Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people". Artinya , bisnis merupakan seluruh aktivitas yang mencakup pengadaan barang dan jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.

Griffin dan Ebert : "Business is an organization that provides goods or services in order to earn profit." Maksudnya bisnis merupakan Aktivitas melalui penyedia barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan laba. Sedangkan pengertian bisnis
Hugnes dan Kapoor : "Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a profit, the goods services that satisfy society needs. The general term business refers to all such effort within a society or within a industry” Maksud dari pengertian tersebut di atas adalah : Bisnis merupakan suatu kegiatan usaha individu yang diorganisasi untuk menghasilkan atau menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kismono (2001) : bisnis merupakan proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau keuntungan. Kata kunci dari pengertian bisnis adalah aktivitas (input, proses, output), pemenuhan kebutuhan, dan laba atau keuntungan.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa bisnis merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menyediakan barang dan atau jasa dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Orang yang berusaha menggunakan waktunya dengan menanggung resiko, dalam menjalankan kegiatan bisnis biasa disebut entrepreneur. Sementara untuk menjalankan kegiatan bisnis ini maka entrepreneur harus mengkombinasikan empat macam sumber yaitu : material, human, finansial dan informasi.

DEFINISI EKONOMI KOPERASI

Efisiensi dalam ilmu ekonomi digunakan untuk merujuk pada sejumlah konsep yang terkait pada kegunaan pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses produksi barang dan jasa

Definisi tersebut tidak akan selalu sama akan tetapi pada umumnya akan mencakup semua ide yang hanya dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia.

Sebuah sistem ekonomi yang efisien dapat memberi lebih banyak barang dan jasa bagi masyarakat tanpa menggunakan lebih banyak sumber daya. Dalam ekonomi pasar secara umum diyakini akan lebih efisien dibandingkan dengan alternatif lainnya yang pertama mendasar dalil kesejahteraan berdasarkan penyediaan kepercayaan oleh karena itu bagi yang menyatakan bahwa setiap pasar berkeseimbangan sempurna berdasarkan kompetitif adalah efisien (tetapi hanya ada bila tidak teradi ketidaksempurnaan pasar).

Kebijakan reformasi dalam ekonomi mikro adalah bertujuan membuat kebijakan yang mengurangi distorsi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi. Namun, tidak ada teori dasar yang jelas bahwa dengan menghapus distorsi pasar maka akan selalu dapat meningkatkan efisiensi ekonomi. Selanjutnya yang kedua berdasarkan dalil yang menyatakan bahwa jika ada beberapa distorsi pasar maka tidak dapat dihindari hanya dalam satu sektor saja yang akan bergerak ke arah yang lebih besar dalam kesempurnaan pasar terdapat sektor lain yang bisa menurunkan efisiensi.

MASALAH EKONOMI KOPERASI

Masalah Ekonomi koperasi dianggap semata-mata sebagai masalah manajemen yaitu bagaimana mengelola organisasi koperasi agar efisien, dan agar, sebagai organisasi ekonomi, memperoleh keuntungan (profit) sebesar-besarnya seperti organisasi atau perusahaan-perusahaan lain yang dikenal seperti perseroan terbatas atau perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN)

Bersamaan dengan pembaruan praktek-praktek berkoperasi, akan lahir dan berkembang ilmu koperasi, yang merupakan “ilmu ekonomi baru” di Indonesia, yang merupakan ilmu sosial ekonomi (social economics). Ilmu ekonomi baru ini merupakan ilmu ekonomi tentang bagaimana bekerja sama (cooperation) agar masyarakat menjadi lebih sejahtera, lebih makmur, dan lebih adil, bukan sekedar masyarakat yang lebih efisien (melalui persaingan/kompetisi) yang ekonominya tumbuh cepat. Ilmu ekonomi yang baru ini tidak boleh melupakan cirinya sebagai ilmu sosial yang menganalisis sifat-sifat manusia Indonesia bukan semata-mata sebagai homo-ekonomikus, tetapi juga sebagai homo-socius dan homo-ethicus. Dengan sifat ilmu ekonomi yang baru ini ilmu ekonomi menjadi ilmu koperasi

PARTISIPASI ANGGOTA DAN USAHA MENCAPAI EFISIENSI DALAM KOPERASI

Sejak permulaan, usaha koperasi sangat ditentukan untuk menghimpun usaha anggota dan masyarakat sekitarnya ke dalam skala usaha yang layak, dan mengelolanya secara efisien. Dengan begitu, usaha koperasi dapat dikembangkan sehingga mampu memberikan insentif kepada anggotanya. Dengan insentif yang layak partisipasi anggota dan masyarakat akan meluas sehingga memperbesar skala usaha dan meningkatkan efisensi usaha.

Siklus kinerja tersebut menunjukkan bahwa praktek usaha koperasi sesungguhnya bertumpu pada partisipasi anggota dan efisiensi usaha. Partisipasi anggota dalam proses pengambilan keputusan, dalam pelaksanaan kegiatan usaha, dan dalam pengawasan merupakan refleksi dari semangat demokrasi ekonomi dan solidaritas ocus.

Penerapan efisiensi usaha, sesuai dengan kaidah bisnis dan manajemen yang rasional, merupakan konsekuensi yang harus dikerjakan agar koperasi dapat mencapai hasil usaha yang wajar, membagikan insentif kepada anggota, dan memperkuat posisi di tengah persaingan usaha.

Maka identitas badan usaha koperasi sejatinya perpaduan dari partisipasi, efisiensi dan keunggulan bersaing. Bagaimana menjabarkan ke dalam praktek yang nyata? Setidaknya, ada lima prasyarat yaitu:
  1. Pengintegrasian kepentingan ekonomi anggota dan masyarakat ke dalam usaha koperasi harus didasarkan pada prinsip kelayakan usaha dan kecukupan permodalan. Dalam konteks ini koperasi dapat berperan sebagai suatu badan usaha seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 25/1992 tentang Perkoperasian.
  2. Pilihan bidang usaha harus menunjukkan sifat yang homogin agar dapat mendukung terciptanya efisiensi yang optimal dan kerekatan hubungan ocus di kalangan anggota. Kegiatan usaha koperasi harus dapat sebagai core business yang dapat diandalkan untuk mewujudkan daya saing yang tinggi.
  3. Pola pengelolaan usaha dan penetapan mekanisme organisasi-manajemen harus dapat ditakar secara rasional-, misalnya dengan menggunakan tolak ukur pertumbuhan usaha, pangsa pasar, efisiensi biaya, produktivitas kerja. rasio ocusal yang sehat, dan prinsip akuntanbilitas.
  4. Pengembangan usaha ocusa hulu atau hilir, baik dalam bentuk usaha sendiri, pembentukan sekunder koperasi maupun pendirian perusahaan patungan, harus ditujukan untuk memperkuat usaha pokok yang berbasis pada kepentingan ekonomi dan kegiatan usaha anggota koperasi akan terus melekat dengan proses upaya untuk pengembangan ataupun diversifikasikan baik yang bersifat ocusal maupun horizontal.
  5. Terciptanya iklim usaha yang sehat, adil dan transparan serta pemberdayaan yang berorientasi pada penguatan identitas badan usaha koperasi

Unsur-unsur penunjang tercapainya keunggulan efisiensi biaya dalam koperasi antara lain adalah:

  1. Adanya identitas ganda anggota, yaitu sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan. Identitas ganda akan mampu mengefesienkan biaya transaksi, yaitu biaya untuk mengelola produk bagi anggota sesuai dengan kebutuhan anggota.
  2. Tindakan bersama yang merupakan ocus koperasi dapat menghasilkan skala ekonomi dan sinergi kegiatan.
  3. Spesialisasi/pembagian fungsi antara anggota dengan koperasi meningkatkan produktivitas.
  4. Promosi anggota merupakan ocus kegiatan yang sudah jelas, sehingga meningkatkan efisiensi pengelolaan.
  5. Pendidikan berkelanjutan untuk anggota, pengurus, pengelola, karyawan merupakan pembelajaran sehingga terjadi perbaikan yang terus menerus vang pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi.

Manajemen koperasi yang efektif dan efisien

Ciri-ciri Manajemen koperasi yang efektif dan efisien:

  1. koperasi akan mampu berperan secara baik kepada masyarakat ketika koperasi secara benar berjalan sesuai jati dirinya sebagai suatu organisasi otonom, lembaga yang diawasi anggotanya dan bila mereka tetap berpegang pada nilai dan prinsip koperasi;
  2. Potensi koperasi dapat diwujudkan semaksimal mungkin hanya bila kekhususan koperasi dihormati dalam peraturan perundangan;
  3. koperasi dapat mencapai tujuannya bila mereka diakui keberadaannya dan aktifitasnya;
  4. koperasi dapat hidup seperti layaknya perusahaan lainnya bila terjadi "fair playing field";
  5. pemerintah harus memberikan aturan main yang jelas, tetapi koperasi dapat dan harus mengatur dirinya sendiri di dalam lingkungan mereka (self-regulation);
  6. koperasi adalah milik anggota dimana saham adalah modal dasar, sehingga mereka harus mengembangkan sumberdayanya dengan tidak mengancam identitas dan jatidirinya, dan;

Untuk Mencapai efisiensi koperasi, seharusnya dalam kegiatan operasional perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Ditetapkan metode-metode administrasi dan manajemen perusahaan bisnis.
  2. Plenetapan kebijakan oleh para anggota atau wakil-wakil yang dipilih.
  3. Manajemen diserahkan kepada tenaga-tenaga terpilih dan bekerja penuh seharian.
  4. Pekerjaan dilakukan oleh staf yang terdidik atau terlatih.
  5. Tersedianya alat pembiayaan dan dana yang cukup.
  6. Transaksi dengan bukan anggota sebagai tambahan, jika perlu.

E.PENYEBAB KEGAGALAN EFISIENSI KOPERASI

Masalah efisiensi koperasi di negara-negara bekembang (termasuk di Indonesia) telah menjadi bahan diskusi panjang terhadap penyebab kegagalan koperasi. Hanel (1985 ), sudah mengkritisi bahwa kegagalan koperasi di negara-negara berkembang disebabkan karena:

  1. Dampak koperasi terhadap pembangunan yang kurang atau sangat kurang dari organisasi koperasi, khususnya karena koperasi tidak banyak memberikan sumbangan dalam mengatasi kemiskinan dan dalam mengubah struktur kekuasaan sosial politik setempat bagi kepentingan golongan masyarakat yang miskin.
  2. Jasa-jasa pelayanan yang diberikan oleh organisasi koperasi seringkali dinilai tidak efisien dan tidak mengarah kepada kebutuhan anggotanya, bahkan sebaliknya hanya memberikan manfaat bagi para petani besar yang telah maju dan kelompok-kelompok tertentu.
  3. Tingkat efisiensi perusahaan-perusahaan koperasi rendah ( manajemen tidak mampu, terjadi penyelewengan, korupsi, nepotisme dll ).
  4. Tingkat ofisialisasi yang yang sering kali terlampau tinggi pada koperasi (khususnya koperasi pertanian ), ditandai dengan dukungan/bantuan dan pengawasan yang terlalu besar, struktur komunikasi dan pengambilan keputusan memperlihatkan sama seperti pada lembaga-lembaga birokrasi pemerintah, ketimbang sebagai suatu organisasi swadaya yang otonom, partisipatif dan berorientasi pada anggota.
  5. Terdapat kesalahan-kesalahan dalam memberikan bantuan pembanguan internasional dan khususnya kelemahan-kelemahan pada strategi pembangunan pemerintah yang diterapkan untuk menunjang organisasi koperasi.

Untuk mencoba mengatasi masalah tersebut, lebih lanjut Hanel merumuskan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan koperasi yang memiliki tugas utama dalam mempromosikan anggotanya sebagai berikut:

  1. Organisasi koperasi harus berusaha secara efisien dan produktif, artinya koperasi harus memberikan manfaat dan menghasilkan potensi peningkatan pelayanan yang cukup bagi anggotanya.
  2. Organisasi koperasi harus efisien dan efektif bagi anggotanya, artinya bahwa setiap anggota akan menilai bahwa manfaat yang diperoleh karena berpartisipassi dalam usaha bersama merupakan kotribusi yang lebih efektif dalam mencapai kepentingan dan tujuan-tujuannya ketimbang hasil yang mungkin diperoleh dari pihak lain
  3. Dalam jangka panjang, kopersi harus memberikan kepada setiap anggotanya suatu saldo positif antara pemanfaatan ( insentif ) yang diperolehnya dari koperasi dan sumbangan ( kontribusi ) yang diberikan kepada koperasi.
  4. Koperasi harus mampu menghindari terjadinya situasi dimana kemanfaatan yang dihasilkanoleh uaha bersama/koperasi menjadi milik umum, artinya koperasi harus mampu mencegah timbulnya dampak-dampak dari penumpang gelap ( free raider ) yang terjadi karena usaha koperasi mengarah kepada usaha bukan anggota. Kondisi sepuluh tahun setelah itu, pada dasawarsa 90-an, agaknya kondisi koperasi era 80-an masih belum banyak mengalami perubahan seperti yang dikemukakan oleh Yuyun Wirasasmita ( 1991), yang masih mendapatkan koperasi dengan kondisi:
    1. Fungsi dan tujuan koperasi tidak seperti yang diinginkan para anggotanya.
    2. Struktur organisasi dan pengambilan keputusan sukar dimengertidan dikontrol anggota dan dipandang terlalu rumit bagi anggota.
    3. Tujuan koperasi dipandang dari sudut pandang anggota sering dianggap terlalu luas atau terlalu sempit
    4. Karyawan koperasi dan para manajernya dalam menjalankan perusahaan koperasi sangat tanggap terhadap arahan pengurus dan atau pemerintah tetapi tidak tanggap terhadap arahan anggota.
    5. Fasilitas koperasi terbuka juga bagi non anggota sehingga tidak ada perbedaan manfaat yang diperoleh anggota dan non anggota.

JENIS DAN EFISIENSI KOPERASI

Pandangan tentang efisiensi sangat bervariasi tergantung dari sudut mana kita memandang.
Seorang ekonom aliran klasik menyatakan bahwa efisiensi adalah tidak adanya barang yang terbuang percuma atau penggunaan sumber daya ekonomi seefektif mungkin untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Secara lebih spesifik, focus perekonomian bisa dikatakan efisien bila tidak satupun barang tambahan yang bisa diproduksi tanpa mengurangi produksi barang yang lain (Samuelson, 1993). Efisiensi ekonomi adalah besaran yang menunukkan perbandingan antara keuntungan yang sebenarnya dengan keuntungan maksimum (Soekartawi. 1994).

Pada dasamya koperasi sebagai perusahaan tidak berbeda dengan bentuk badan usaha lainnya, artinya tidak boleh dikatakan koperasi boleh bekerja secara tidak efisien untuk mencapai tujuan organisasi sebagai kumpulan orang. Pada koperasi, tingkat efisiensi juga harus dilihat secara berimbang dengan tingkat efektifitasnya. sebab biaya pelayanan yang tinggi bagi anggota diimbangi dengan keuntungan untuk memperoleh pelayanan setempat yang lebih baik, misalnya biava pelayanan dari pintu ke pintu yang diberikan oleh koperasi kepada anggotanya.

Sebagai lembaga ekonomi, koperasi akan mengalami proses pertumbuhan. Pada awalnya adalah unit usaha kecil yang dikelola dengan modal terbatas oleh anggota­a-anggotanya. Kemudian koperasi berkembang menjadi lebih besar dan terus makin besar. Pada tahap-tahap perkembangan ini masalah efisiensi kelembagaan tidak dapat dilepaskan lagi sebab menurut sejarah pertumbuhan koperasi di dunia. efisiensi kelembagaan berpengaruh terhadap perkembangan usaha.

Dalam hal pengukuran efisiensi, Ernesto V. Santos seorang Kooperator Filipina mengemukakan tentang ocusal untuk efisiensi kooperasi yang utama adalah pada bidang manajemen, keuangan, pemasaran dan akuntansi. Masing-masing keragaan memiliki kriterianya sendiri untuk dapat mengukur tingkat efisiensi. Agar ukuran efisiensi tersebut efektif, peranan ocusa sangat besar. Bila tidak dapat dilakukan. maka akan sulit dilakukan untuk mengukur efisiensinya. Di camping itu, Santos juga berpendapat ukuran efisiensi pada berbagai jenis koperasi juga berbeda.

Berdasarkan pandangan tersebut, sebenarnya, tiap komoditas, maupun koperasi sebenarnya ada satu dasar pengukuran efisiensi usaha, yaitu opportunity cost. Yang dimaksud disini adalah kemampuan koperasi dengan biaya yang dikeluarkannya, memberikan kepuasan kepada anggotanya dengan yang diberikan perusahaan lain yang menjadi pesaingnya.

Kunci utama efisiensi koperasi adalah pelayanan usaha kepada anggotanya. Koperasi yang dapat menekan biaya serendah mungkin tetapi anggota tidak memperoleh pelayanan yang baik dapat dikatakan usahanya tidak efisian di samping tidak memiliki tingkat efektifitas yang tinggi, sebab dampak kooperatifnya tidak dirasakan anggota.

Kerancuan pemikiran yang mungkin timbul adalah apa sebenarnya yang membedakan daya guna (efisien) dan hasil guna (efektif)? Keduanya jelas sangat berbeda karena efisiensi dipandang dari sudut biaya sedangkan efektifitas dipandang dari segi yang dicapai seseorang. Sebagai pemilik dan sekaligus pelanggan seseorang, menjadi anggota menginginkan pengeluaran biaya seminimal mungkin untuk dapat memperoleh barang yang dibutuhkan di koperasi yang dia miliki. Oleh karena itu. biaya untuk memuaskan ia sebagai anggota harus ditanggung koperasi sebagai organisasi yang memberikan pelayanan kepada dirinva.

Efisiensi kopenisi juga bisa dilihat dari konsep peranan dalam pemerataan. Proses pemerataan yang dilaksanakan lewat koperasi adalah proses pemerataan yang mengandung ocus pertumbuhan, dalam arti bahwa melalui koperasi para anggota mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk tumbuh dan meningkatkan kemampuan ekonominya, bukan dengan memblokir kesempatan orang lain yang kebetulan tidak ikut koperasi, tetapi dengan jalan masing-masing anggota meningkatkan dirinva, lewat peningkatan produktifitas dan efisiensi, pemanfaatan informasi pasar dan sebagainya yang tumbuh karena menjadi anggota koperasi. Singkatnya pemerataan terjadi karena perbaikan kemampuan anggota melalui pemanfaatan efek kerjasama, dan bukan karena mereka bersekongkol untuk mengeksploitasi pasar lewat permainan monopoli. Oleh karena itu, efisiensi harus diartikan secara luas, yaitu sebagai keadaan di mana kita bisa mencapai sasaran tertentu dengan biaya minimal atau bisa mencapai sasaran setinggi-tingginya dengan biaya tertentu. Sasaran tersebut bisa berupa triologi pembangunan khususnya pemerataan, sedangkan biayanya berupa semua sumber daya, dana, waktu, pikiran dan apa saja yang berharga untuk mencapai sasaran tersebut. Efisiensi koperasi dapat diukur dengan jumlah anggota yang bisa diangkat dari bawah garis kemiskinan, atau distribusi peningkatan penghasilan para anggotanya, atau besarnya efek kedasama yang bisa disebarkan anggotanya (Boediono, 1986).

Untuk mengukur efisiensi organisai dan usaha ada beberapa rasio yang dapat dipergunakan yang didasarkan pada keragaan koperasi yang bersangkutan. Sarana yang digunakan adalah neraca dan catatan keragaan lain yang dimiliki koperasi. Hal­-hal itulah yang dapat memberikan gambaran kuantitatif tentang keragaan koperasi.

Menurut Hanel (1988) efisiensi ekonomi usaha koperasi dapat diukur dengan mempergunakan ukuran:
a. Efisiensi dalam operasional usaha yang terlihat dari validitas keuangan dan keragaan
kewirakoperasian
b. Efisiensi yang dihubungkan dengan pengembangan
c. Efisiensi yang dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan anggota.

Pembahasan mengenai efisiensi, Thoby Mutis (1992) menunjukkan 5 lingkup efisiensi koperasi, yaitu efisiensi intern, efisiensi alokatif efislensi ekstern, efisiensi dinamis dan efisiensi . Pengertian efisiensi tersebut adalah:
  1. Efislensi intern masyarakat merupakan perbandingan terbaik dari ekses biaya dengan biaya yang sebenarnya. Hal ini dapat dikaitkan dengan perbandingan nilai bersih pemasukan dan nilai bersih pengeluaran
  2. Efisiensi alokatif adalah efisiensi yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya dan dana dari semua komponen koperasi tersebut. Misalnya, penyaluran tabungan anggota untuk pinjaman anggota, penyaluran simpanan sukarela untuk investasi jangka pan.lang dan pendek. Hal ini biasanya dilihat pada perbandingan pertumbuhan simpanan sukarela dan modal sendiri dengan pertumbuhan pinjaman, silang pinjam atau investasi tahunan. Efislensi alokatif juga mencakupi perbandingan antara penggunaan sumber-sumber di dalam koperasi atsu di luar koperasi dengan melihat perbandingan antara pendapatan dan biaya-biaya atau pendekatan dengan menggunakan margin-margin analisisnya. Sebagai dasar tingkat pengukuran efisiensi digunakan laporan keuangan koperasi sampel (neraca, laporan rugi laba, dan laporan perubahaan modal) di samping tentu saja data-data lain vang diperlukan seperti yang tercantum dalam laporan pertanggungjawaban pengurus.
  3. Efisiensi ekstern menunjukkan bagaimana efisiensi pada lembaga-lembaga dan perseorangan di luar koperasi yang ikut memacu secara tidak langsung efisiensi di dalam koperasi.
  4. Efisiensi dinamis adalah efisiensi yang biasa dikaitkan dengan tingkat optiniasi karena adanya perubahan teknologi yang dipakai. Setiap perubahan teknologi akan membawa dampak terhadap output yang dihasilkan. Tentu saja teknologi baru akan dipakai jika menghasilkan produktivitas yang lebih baik dari semula.
  5. Efisiensi sosial sering dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya dan dana secara tepat, karena tidak menimbulkan biaya atau beban

Pengukuran efisiensi alokatif yang disarankan Thoby Mutis tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Ima Suwandi dalam mengukur efisiensi organisasi dan usaha koperasi, yaitu bahwa tingkat efisiensi dapat diketahui dengan menentukan rasio-rasio tertentu dari laporan keuangan seperti neraca dan catatan –catatan keagaan lain yang dimiliki koperasi.
Dilihat dari sudut koperasi sebagai badan usaha, efisiensi koperasi sebagal perusahaan tidak berbeda ukurannya dengan efisiensi badan usaha lain. Efisiensi usaha tersebut dapat diukur dengan rasio keuangan sesuai dengan keragaan koperasi yang bersangkutan, seperti profit margin, tingkat perputaran modal usaha, rentabilitas modal sendiri, tingkat perputaran modal kerja dan rentabilitas modal kerja (Ima Suwandi, 1986). Pengukuran efisiensi dengan cara yang dikemukakan Ima Suwandi nampaknya tidak cocok untuk sebuah koperasi, sebab koperasi bukanlah organisasi profit oriented, sehingga tidak benar jika rentabilitas ekoiiomi, rentabilitas modal sendiri dan rentabilitas modal kerja bernilai tinggi menunjukkan koperasi telah bekerja secara efisien. Koperasi adalah organisasi bisnis yang serviced oriented, artinya kemajuan anggota lebih diperhatikan.

EFISIENSI KOPERASI

Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.

Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987;3) yaitu:“Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataam lain penggunaan yang sebenarnya”

Sedangkan pengertian efisiensi menurut SP.Hasibuan (1984;233-4) yang mengutip pernyataan H. Emerson adalah:“Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.”

Adapun untuk mencari tingkat efisiensi dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Ø Efisiensi = Input Target/Output Aktual >=1
Ø Jika input yang ditargetkan berbanding input aktual lebih besar atau sama dengan 1 (satu), maka akan terjadi efisiensi.
Ø Jika input yang ditargetkan berbanding input aktualØ kurang daripada 1 (satu), maka efisiensi tidak tercapai.

Sarana manajemen (Tools of Management)

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.

Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.

Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.

Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.

Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.

Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

MANAJEMEN - KEKUATAN DAN KELEMAHAN

10 Kekuatan

  1. Aktif
  2. Ramah
  3. Kreatif
  4. Ambisius
  5. Optimis
  6. Setia kawan
  7. Baik
  8. Gampang bergaul
  9. Periang
  10. Penyayang

10 Kelemahan

  1. Tidak sabaran
  2. Ceroboh
  3. Cerewet
  4. Tukang tidur
  5. Plin plan
  6. Kurang percaya diri
  7. Emosian
  8. Cengeng
  9. Pelupa
  10. Keras kepala

MANAJEMEN - PELUANG DAN ANCAMAN

10 Peluang

  1. Berteman dengan orang pintar
  2. Saingan yang lemah
  3. Munculnya sistem informasi yang lebih cepat
  4. Adanya teknologi yang canggih
  5. Waktu yang cukup
  6. Adanya dukungan dan semangat
  7. Adanya pembukaan jalur baru
  8. Biaya yang memadai
  9. Keinginan yang besar
  10. Penguasaan teknologi dan pengetahuan

***

10 Ancaman

  1. Malas
  2. Suka mengulur waktu
  3. Adanya saingan dengan orang-orang yang lebih pintar
  4. Adanya saingan dengan orang-orang yang lebih kreatif
  5. Adanya peraturan-peraturan baru
  6. Ketatnya persaingan
  7. Waktu yang sempit
  8. Cemohan dari orang
  9. Konsentrasi yang kurang
  10. Kurangnya informasi

***

DEFINISI MANAJEMEN

Definisi manajemen antara lain, yaitu:


  1. Manajemen yaitu suatu proses dimana pelaksanaannya suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi (Encylopedia of The Social Science,dalam M. Manulang 1983).

  2. Manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang di lakukan individu untuk mencapai tujuan (Haiman,dalam M. Manulang 1983).

  3. Manajemen yaitu cara pencapaian tujuan yang telah di tentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain (Georgy R. Terry,dalam M. Manulang 1983).

  4. Management is a distinct process consisting of planning, orgainizing,actuanting, and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources (Hasibuan,2004).

  5. Manajemen adalah seni atau ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan (H.B Siswanto,2005).

  6. Manajemen Operasional adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukkan menjadi keluaran, dimana kegiatan tersebut terjadi di semua sektor organisasi (Jay Heizer dan Barry Hander,2001).

  7. The term operations management refers to the direction and contro of the processes that transform inputs into products and services (Lee J.Krajewski dan Larry P.Ritzman,2002).

  8. Manajemen mutu adalah keseluruhan metode untuk mengatur mutu dalam suatu organisasi meliputi produk, jasa, kinerja proses dan sumber daya manusia (Miranda dan A.W. Tunggal,2003).

  9. Manajemen mutu terpadu adalah suatu pendekatan dalam menjalankan usaha dan mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya (Siswanto,2005).

  10. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi teori dan manajemen sebagai suatu seni, di sini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain, bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama (M.Manulang,1983).

  11. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencpai suatu tujuan bersama (M.Manulang,1983).

Macam dan Jenis Manajer / Manajemen Berdasarkan Level atau Tingkatan

Pada umumnya manajer memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, serta penyusunan staf namun dari sisi tingkat atau level manajemen dapat dibagi menjadi tiga / 3 macam, yakni :

1. Manajer Puncak / Top Manager
Tanggung jawab dari manajer puncak adalah keseluruhan kinerja dan keefektifan dari suatu perusahaan. Manajer tingkat puncak membuat kebijakan, keputusan dan strategi yang berlaku secara umum pada suatu perusahaan. Manajer puncak juga yang melakukan hubungan dengan perusahaan lain dan pemerintah.

2. Manajer Menegah / Middle Manager
Manajer tingkat menengah berada di antara manajer puncak dan manajer lini pertama. Manajer ini bertugas mengimplementasikan strategi, kebijakan serta keputusan yang diambil oleh manajer tingkat atas atau puncak.

3. Manajer Lini Pertama / First-Line Manager
Manajer tingkat bawah ini kebanyakan melakukan pengawasan atau supervisi para karyawan dan memastikan strategi, kebijakan dan keputusan yang telah diambil oleh manajer puncak dan menengah telah dijalankan dengan baik. Manajer lini pertama juga memiliki andil dan turut serta dalam proses pengimplementasian strategi yang telah ditetapkan.

Tambahan Hierarki Manajemen :Dari sisi jumlah, jumlah dari atas ke bawah berbentuk kerucut atau piramida, yaitu semakin tinggi level atau tingkatan seorang manajer, maka semakin sedikit jumlah manajer pada tingkatan tersebut.

Esensi Manajemen

Pengartikulasian kata secara tepat diperlukan dalam memahami manajemen. Hal tersebut, untuk mencegah salah pengertian, salah kaprah, dan salah kiprah yang tidak lain merupakan masalah. Dan ringkasan ini memecahkan masalah sebenarnya apa esensi manajemen sebagaimana nyata membingungkan dari karena sering terdengar menurut ini manajemen itu dan menurut itu manajemen adalah ini.

Esensi manajemen dibuka dengan kunci sakti 5 W 1 H. Jawaban terhadap kunci sakti tersebut, dicari dan kemudian dipegang secara sendiri sehingga mempunyai makna sesuai dengan konsep, prinsip, teknik serta proses manajemen.
  1. Who is a member of management? Manajemen beranggotakan sekelompok orang.
  2. What does management do? Mengkoordinasikan, dan mengintegrasikan sumber daya secara optimal dalam memperoleh nilai tambah.
  3. How is it done? Melalui usaha orang-orang dengan berbagai metode dan alat berbasis keilmuan.
  4. When is management necessary? Saat stakeholder dan bawahan menghadapi masalah besar yang memerlukan pengambilan keputusan tepat mencapai tujuan.
  5. Where is management found? Manajemen ada dalam organisasi. Why is management necessary? Agar aktifitas kelompok orang berlangsung efektif dan efisien.

Dengan demikian sedikit tetapi niscaya dalam setiap pengertian manajemen akan terkandung elemen-elemen sebagai esensi manajemen. Esensi yang dimaksudkan tidak lain: dalam manajemen terdapat tujuan yang ingin dicapai, pencapaian tujuannya didelegasikan kepada para bawahan berbasis kinerja dan uraian tugas yang jelas, serta dalam manajemen ada penggunaan sumber daya, bantuan fasilitas pendukung yang terkoordinasi dan terintegrasikan dalam suatu organisasi dengan memperhatikan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian terpadu efektif, efisien dan berdaya produktivitas memuaskan.
Manajemen menampakan dirinya sebagai kegiatan yang dilakukan sekelompok orang dalam sistem kerjasama dengan bantuan sumber daya dan semua fasilitasnya secara efektif dan efisien. Pendek kata, adalah kerjasama.

Tingkatan Manajemen (Manajemen Level).

Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi tingkatan manajer menjadi 3 tingkatan :


  1. Manajer lini garis-pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Dan mereka tidak membawahi manajer yang lain.

  2. Manajer menengah (Middle Manager) adalah manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya kadang-kadang juga karyawan operasional.

  3. Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.

Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)

Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen.
Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelas dengan dikemukakannya pendapat beberapa penulis sebagai berikut:

Louis A. Allen : Leading, Planning, Organizing, Controlling.

Prajudi Atmosudirdjo : Planning, Organizing, Directing, atau Actuating and Controlling.

John Robert B., Ph.D : Planning, Organizing, Command -ing, and Controlling.

Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.

Luther Gullich : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Repor-ting, Budgeting.

Koontz dan O’Donnel : Organizing, Staffing, Directing, Planning, Controlling.

William H. Newman : Planning, Organizing, Assem-bling, Resources, Directing, Controlling.

Dr. S.P. Siagian., M.P.A : Planning, Organizing, motivating and Controlling.
William Spriegel : Planning, organizing, Controlling

Lyndak F. Urwick : Forecasting, Planning Orga-nizing, Commanding, Coordina-ting, Controlling.

Dr. Winardi, S.E : Planning, Organizing, Coordi-nating, Actuating, Leading, Co-mmunication, Controlling

The Liang Gie : Planning, Decision making, Directing, Coordinating, Control-ling, Improving.

James A.F.Stoner : Planning, Organizing, Leading, and Controlling.

George R. Terry : Planning, Organizing, Staffing, Motivating, and Controlling.
Dari beberapa pendapat para penulis di atas dapat dikombinasikan, fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
*Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
  1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
  2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
  3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
  4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
  5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
  6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?

Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.

*Organizing (organisasi)
Organizing adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.

*Leading
Berbagai Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :

  1. Mengambil keputusan
  2. Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
  3. Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
  4. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta
  5. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.

*Directing atau Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

*Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.

*Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.

*Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.

*Reporting
Reporting Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.

*Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi. Forecasting Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.

Pengertian Manajemen (Definition of Management)

Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu : Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
  1. Manajemen sebagai suatu proses
  2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
  3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)

Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.

Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.

Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.

Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.

Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.

Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari gambar di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

Sedangkan pengertian menurut ahli-ahli yang lain adalah sebagai berikut :

1 Ma. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel :
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
2. Menurut R. Terry :
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
3. Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.
4. Menurut Lawrence A. Appley :
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
5. Menurut Drs. Oey Liang Lee :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu : Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
Sedangkan pengertian menurut ahli-ahli yang lain adalah sebagai berikut :

  1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel :
    Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
  2. Menurut R. Terry :
    Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
  3. Menurut James A.F. Stoner :
    Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.
  4. Menurut Lawrence A. Appley :
    Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
  5. Menurut Drs. Oey Liang Lee :
    Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.