Seandainya saja tulisan merek motor di tangki bensin, firing dan di bawah sadel belakang dihapus, Anda pasti menebaknya moge (motor gede). Malah jika dilirik dari depan seperti motor buatan Italia yang kini tengah berjaya di kejuaraan dunia superbike.
Sesungguhnya, kendaraan roda dua ini bernama Bajaj Pulsar 180 DTS-I buatan 2007 berasal dari India. Heri Syahrimen, sang pemilik yang bermukim di Riau ini, pandai betul memperkekar besutannya.
Konsepnya sederhana, nggak usah permak bodi yang dinilainya sudah berkarakter sport turing.Ia hanya mengaplikasikan gaya full dress alias firing model MotoGP. "Pulsar ini akan ditambah boks untuk keperluan turing," bilang sang ketua Riau Bajaj Community (RBC).
Uniknya, Bajaj Pulsar ini digarap rumah modifikasi di Ciledug Raya, Tangerang. Rudi, "si tukang insinyur" mencopot standar tengah agar tidak mengganjal ketika Bajaj dikenakan baju model CBR600 yang dibuat dari bahan fiberglass.
Cukup sebatas firing saja. Tidak! Rudi mengganti sepatbor depan ala motor Itallia, Cagiva Raptor. Begitu juga sepatbor belakang dipakaikan desain Dainese yang sudah menjadi ciri dari modif Berkat Motor (BM) tempat Rudi mendandani motor.
Selain standar tengah, sokpemilik tetap ingin pakai standarnya. Tapi mpanjang sok depan kurang memadai disanding dbreker depan juga jadi pengganjal ketika hendak dipasang firing. Diganti nggak mungkin karena engan setang jepit.
Rudi pun tidak kehilangan akal. Solusinya, pakai sok adaptor yang dibuat dari pipa baja yang diameternya sama dengan sok standar. Pipa itu kemudian dibuat sistem drat dan tutup sok. Panjangnya dibuat 5 cm. Beres deh! (Eka)
Sesungguhnya, kendaraan roda dua ini bernama Bajaj Pulsar 180 DTS-I buatan 2007 berasal dari India. Heri Syahrimen, sang pemilik yang bermukim di Riau ini, pandai betul memperkekar besutannya.
Konsepnya sederhana, nggak usah permak bodi yang dinilainya sudah berkarakter sport turing.Ia hanya mengaplikasikan gaya full dress alias firing model MotoGP. "Pulsar ini akan ditambah boks untuk keperluan turing," bilang sang ketua Riau Bajaj Community (RBC).
Uniknya, Bajaj Pulsar ini digarap rumah modifikasi di Ciledug Raya, Tangerang. Rudi, "si tukang insinyur" mencopot standar tengah agar tidak mengganjal ketika Bajaj dikenakan baju model CBR600 yang dibuat dari bahan fiberglass.
Cukup sebatas firing saja. Tidak! Rudi mengganti sepatbor depan ala motor Itallia, Cagiva Raptor. Begitu juga sepatbor belakang dipakaikan desain Dainese yang sudah menjadi ciri dari modif Berkat Motor (BM) tempat Rudi mendandani motor.
Selain standar tengah, sokpemilik tetap ingin pakai standarnya. Tapi mpanjang sok depan kurang memadai disanding dbreker depan juga jadi pengganjal ketika hendak dipasang firing. Diganti nggak mungkin karena engan setang jepit.
Rudi pun tidak kehilangan akal. Solusinya, pakai sok adaptor yang dibuat dari pipa baja yang diameternya sama dengan sok standar. Pipa itu kemudian dibuat sistem drat dan tutup sok. Panjangnya dibuat 5 cm. Beres deh! (Eka)
No comments:
Post a Comment