BENTUK DAN RESIKO BISNIS KECIL

BENTUK BISNIS KECIL

Pengertian yang diberikan oleh komittee for economic depelopment, yang mengemukakan ciri ciri sebuah bisnis kecil adalah:

a. Manajemennya dilakukan secara bebas dan biasanya pemilik langsung menjadi manajer.

b. Modal berasal dari pemilik atau kelompoknya.

c. Daerah operasinya bersifat lokal dan si pemilik bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi bisnis.

d. Dalam hal usaha industri ukuran besar dan kecil itu sangat relatif. Suatu bisnis dikatakan kecil jika dibandingkan dengan bisnis sejenisnya.

Kegiatan bisnis kecil yang bergerak dalam bidang perdagangan dapat diklasifikasikan secara garis besarnya, yaitu:

a. Skala besar, dengan modal lebih dari Rp.200 juta

b. Skala menengah dengan modal Rp.25 - Rp.100 juta

c. Skala kecil dibawah Rp.25juta

Perbandingan antara bisnis kecil dengan bisnis besar:

Bisnis kecil

Bisnis besar

v Umumnya pemilik jadi manajer

v Daerah operasi lokal

v Organisasi sederhana

v Pemilik intim dengan karyawan

v Banyak kegagalan

v Pemilik serba bisa

v Manajer bukan pemilik

v Regional atau nasional organisasi kompleks

v Pemilik tidak kenal karyawan

v Jarang yang gagal

v Manajemen spesialis

RESIKO BISNIS KECIL

· Bisnis kecil kehidupannya sangat di pengaruhi oleh kondisi ekonomi pada umumnya, lokasi bisnis, persaingan, kualifikasi pemilik dan efektifitasnya menjalankan bisnis.

· Banyak bisnis kecil tidak sanggup menemukan usahanya karena alasan- alasan di atas. Akan tetapi ada pula bisnis kecil yang berhenti karena meninggalnya pemilik.

· Dari sekian banyak usaha maka usaha di bidang perdagangan eceran paling banyak mengalami kegagalan. Kemudian disusul dengan usaha pertambangan dan pabrik, dan berikutnya usaha dalam bidang konstruksi.

· Kurangnya keterampilan manajemen, karena pekerjaan makin banyak dan kompleks, menimbulkan kurangnya pengawasan dan tanggung jawab juga merupakan faktor penyebab kegagalan bisnis kecil.

· Unsur- unsur ketidakmampuan manajemen ini dapat diperinci sebagai berikut:

a. Modal kurang mencukupi

b. Lokasi kurang menguntungkan

c. Membeli barang terlalu banyak

d. Kurang mengawasi persediaan barang

e. Keadaan ekonomi kurang menguntungkan

f. Pengeluaran dan tanggungan biaya terlalu besar

g. Mengambil kredit tidak penuh perhitungan

h. Tidak mengadakan pembukuan yang baik

i. Mengadakan ekspansi yang terlalu berlebihan

j. Tanggungan biaya tetap terlalu besar.

No comments:

Post a Comment