Durhaka karena memperjuangkan cinta..♥


Tulisan menjawab pertanyaan seseorang yang mempertanyakan tentang "bagaimana dengan putus cinta karna tidak direstui orang tua?"

"Perjuangkanlah cintamu, sesungguhnya cinta itu adalah anugerah dari Allah. Perjuangkanlah cintamu karena suatu waktu orang tuamu akan mengerti akan rasa yang engkau pertahankan…"

Komentar di atas saya temukan dalam satu kesempatan berkunjung di sebuah blog. Bersumber dari seorang penulis yang banyak merilis buku-buku dan tulisan mengenai pacaran Islami. Dikisahkan ada seorang gadis yang minggat dari rumah, karena orang tuanya tak setuju sang gadis berpacaran dengan seorang pria.

Meski tidak alim-alim banget dan kadang pernah jadi penjahat, aku jadi bertanya-tanya dengan komentar sang penulis yang memperjuangkan cinta islami ini. Mengapa tidak, kenapa orang sekaliber beliau memberikan nasehat yang seolah-olah lebih memuliakan cinta daripada kepatuhan kepada orang tua. Lebih mendorong kepada sang gadis itu untuk melawan orang tuanya demi memperjuangkan cinta, yang diklaim sebagai karunia suci yang dibisikkan oleh Tuhan ke dalam hati manusia.

Kenapa yang diberikan adalah komentar seperti itu? Semakin membutakan orang yang sedang dimabuk cinta dengan nasehat menyesatkan. Orang awam saja pasti mengetahui durhaka kepada orang tua adalah dosa besar yang bisa memasukkan seseorang masuk neraka. Sementara mengkhianati cinta, tak pernah ada dalil yang mengatakan, barang siapa memutuskan cinta seseorang akan diancam neraka.

Dosa durhaka kepada orang tua menempati peringkat kedua setelah syirik kepada Allah. Kenapa berani merekomendasikan untuk memilih memperjuangkan cinta yang ditentang oleh orang tua? Toh, putus cinta adalah hal yang lumrah. Tidak akan mematikan, kecuali orang-orang yang sudah tak bisa lagi memakai akalnya untuk berpikir. Berpisah dengan seseorang bukanlah alamat kiamat. Masih banyak orang baik yang mungkin karena kita membatasi pandangan, membuat orang yang kita cintai saat inilah yang paling baik dari sekian miliyar orang yang hidup di dunia.

Btw, wahai pemuda-pemudi Islam jangan terkecoh dengan pengusung-pengusung Pacaran Islami yang mencoba memanfaatkan kelemahan manusia dalam masalah cinta untuk merenggut keuntungan materi. Percayalah, Tuhan akan memberikan jodoh yang baik kepadamu selama engkau tidak durhaka kepada orang tuamu.

Di akhirnya tulisan ini, saya ingin menyampaikan sebuah cerita tentang sahabat Abdullah bin Salam. Sahabat ini dikenal dengan ketaatannya dalam beribadah. Hampir tidak ada ibadah yang disyariatkan baik wajib maupun sunnah yang luput ia kerjakan. Suatu ketika Abdullah bin Salam menderita sakit keras. Hingga pada satu hari, telah nampak ajal akan menjemput. Setiap kali sahabat-sahabat yang lain membimbing untuk membacakan kalimat la ila haillallah, tetap saja lisan Abdullah bin Salam tak mampu digerakkan. Sampai akhirnya, para sahabat yang menyaksikan penderitaan Abdullah menyampaikan kejadian kepada Rasulullah.

Tak ayal setelah melihat keadaan Abdullah, Rasulullah pun mengumumkan, carilah Ibu Abdullah karena apabila keadaannya tetap seperti ini, aku akan membakarnya agar kematian tak begitu menyakitkan baginya. Maka datanglah sang Ibu menjengguk anaknya yang sudah sekarat. Menyaksikan anaknya akan dibakar, sang Ibupun berujar, saat ini aku akan memaafkan kesalahan anakku.

Pembaca budiman, kesalahan Abdullah bin Salam cuma ringan. Ia hanya menyakiti Ibunya karena masalah makanan. Masalah yang tampak sepele. Tapi, karena sudah terlanjur tersakiti, sang Ibu tak mau memaafkan Abdullah. Tentu melawan orang tua karena memperjuangkan cinta merupakan perkara yang lebih besar daripada sekedar durhaka karena makanan. Oleh karena itu, jangan mudah untuk memprovokasi orang durhaka pada orang tua hanya untuk membela cinta…

No comments:

Post a Comment