Memaknai Koperasi, dengan menggali buah pikiran Tokoh & Cendikiawan Koperasi

BUNG HATTA (Bapak Koperasi Indonesia) :
Paham koperasi dalam sejarah pertumbuhannya merupakan alternative terhadap situasi kemasyarakatan yang ditandai oleh gejala elitisme dan mengutamakan benda dalam perekonomian masyarakat. Oleh karenanya koperasi tumbuh sebagai bangun usaha ekonomi dan social yang mengutamakan orang sebagai peserta usaha dari pada uang ataupun benda. Itulah yang menyebabkan keyakinan bangsa Indonesia dari dahulu hingga kini, ingin mewujudkan koperasi sebagai sokoguru ekonomi Indonesia.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa :
…sudah menjadi keyakinan dikalangan pemimpin pergerakan kemerdekaan, bahwa bangsa Indonesia dapat mengangkat dirinya dari lumpur tekanan dan hisapan, apabila ekonomi rakyat disusun sebagai usaha bersama berdasarkan koperasi. Dengan koperasi yang meletakan titik beratnya pada usaha bersama, orang mengenal dirinya sendiri, percaya diri sendiri, serta adanya rasa kesetiakawanan dan tolong menolong. Nilai-nilai kebersamaan yang terdapat dalam wadah koperasi merupakan perwujudan dari nilai-nilai bangsa Indonesia yang sejak dahulu kala mengalir dalam tubuh masyarakat Indonesia”.


PROF. HANS-H. MÜNKNER (1997/Chance of Cooperatives in the Future)
Ciri khas Koperasi yang memiliki watak kembar, sebagai kesatuan social (kelompok orang yang terorganisir) dan unit ekonomi (perusahaan yang secara bersama dibiayai, dikelola dan dikendalikan), yang digunakan oleh anggotanya untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa bersama mereka.

Menghadapi hari depan koperasi beserta tantangan yang ada, koperasi harus tetap berperan sebagai koperasi, bukan sebagai imitator pesaing-pesaingnya atau berkutat sekedar untuk dapat hidup terus. Gerakan koperasi, menurut – Munkner – harus menegakkan kembali kredibilitasnya sebagai kekuatan ekonomi, sosial dan moral.

No comments:

Post a Comment