Demi cintaku padamu, langit kan ku runtuhkan dan bumi ku junjung, hingga mereka bersatu dan tak lagi diperlukan horizon maya.
Sebuah rayuan gombal yang mungkin bisa melambungkan hati sang pujaan, memberi kekuatan untuk melawan segala yang menentang menyatunya dua hati yang telah saling menyayangi. Terus berjuang untuk sebuah kata yang teramat agung, yang takkan pernah dapat terdefinisi walau semua kata dalam kamus-kamus besar segala bahasa, disusun dan dirangkai seindah mungkin. CINTA… apa lagi kalo bukan kata “CINTA”? Kata temen-temen Gw, ini kata yang harus diperjuangkan bila sudah kita temui, apapun penghalangnya harus dilawan, jangan menyerah. Walaupun orang tua melarang, masyarakat tidak setuju, tapi pasti Cinta dapat meluluhkan hati mereka dan menemukan jalannya, walau mungkin butuh waktu yang tidak sebentar. Oh… indah dunia bila memang cinta adalah segala-galanya, bahwa cinta harus selalu dipertahankan apapun penghalangnya.
Tapi tahu gak, pada saat tertentu kita harus rela merenggang dan melupakan CINTA, karena…. disebabkan oleh cinta, seorang wanita bisa menjadi pembunuh anak kandungnya sendiri. Betulan loh, walau si wanita ini sadar dan **pasti** gak tega membunuh anaknya sendiri, tapi kenyataannya dia bisa menjadi seorang pembunuh. Sorry..sorry nih, Gw bukan memandang berdasar Gender, tapi pada kenyataannya memang begitu, walaupun sang lelaki juga punya andil sih. Wanita akan menjadi seorang pembunuh bila demi CINTA ia nekad menikahi seorang lelaki yang ber-rhesus berbeda. udah tahu rhesus blom? itu loh… tanda plus atau minus di golongan darah lu. Rhesus positif, berarti ada factor “rhesus” di keping darah merah kita. Nah kalo negatif berarti gak ada factor Rhesus di keping darah kita. Factor ini dinamakan Rhesus karena pertama kali teridentifikasi di keping darah monyet rhesus **Rhesus itu nama jenis monyet Asia**.
Pasangan dengan rhesus yang berbeda, sangat berbahaya, karena bila perkawinan itu menghasilkan anak (Gw sebut perkawinan, bukan pernikahan, soalnya yg bisa menghasilkan anak kan kawin bukan nikah LOL), ada kemungkinan anaknya memiliki rhesus yang berbeda dengan sang ibu. Walaupun orang-orang bilang bahwa ibu dan anak punya ikatan batin yang sangat erat dan kuat, tapi kenyataannya janin didalam tubuh ibu akan tetap dianggap benda asing, akan diperangi oleh tubuh sang ibu bila dianggap mengancam tubuh ibu. Rhesus dalam darah sang anak akan dianggap mengancam tubuh si Ibu, sehingga secara naluriah, alamiah, sunatullah, ibu akan mengeluarkan anti rhesus yang bisa menjadi racun bagi sang anak. Biasanya pada kehamilan pertama masih ada harapan si bayi hidup, tapi jangan harap untuk kelahiran selanjutnya. Inilah yang menyebabkan seberapapun keras mulut sang Ibu berkata sayang pada anaknya, tetap saja pada kenyataannya, sistem pertahanan tubuhnya akan membunuh sang anak tercinta.
Siang ini (sewaktu Gw nulis artikel ini… beberapa minggu yang lalu), Gw mendapat rekap hasil medical check Up dari kantor. Gak ada yang menarik perhatian Gw dari semua kata “cukup” dan “negatif”, ataupun angka-angka yang semua berada dikisaran normal, selain sebuah kartu yang telah di laminating, dengan 4 kotak berisi tetes darah Gw. Bukan.. bukan pula kartu dan darah itu yang menarik perhatian Gw, tetapi sebuah Huruf dan sebuah simbol “O+”. Yups… akhirnya Gw tahu Golongan darah Gw, setelah seperempat abad lebih darah ini mengalir, mengangkut oksigen, protein, vitamin, karbohidrat, atau apapun kebutuhan tiap sel dalam tubuh ini. Sebegitu senangnya Gw mengetahui golongan darah Gw **Norak Mode: On** sampai-sampai pembicaraan dan pekerjaan dikantor sempat teralihkan untuk masalah darah ini. Nah… ini makanya Gw sampe tahu kalo seorang ibu bisa membunuh anaknya sendiri gara2 rhesus yang berbeda. menurut informasi dari rekan kerja Gw (Gak tau bener apa gak), Masyarakat Asia, Indonesia utamanya, adalah manusia berrhesus positif. Sedang masyarakat barat adalah manusia ber-rhesus negatif. Yah… gagal deh punya Istri Bule
So.. mulai saat ini, kalo kenalan sama cewek/cowok, jangan tanya nama… tanya rhesus dulu. Biar gak terlanjur..
Oh iya… kalo mo info lebih jelas masalah rhesus ini, coba baca Rhesus Negatif VS Rhesus Positif
No comments:
Post a Comment