SISTEM MONETER EROPA | European Monetary System


SISTEM MONETER EROPA
Sistem Moneter Eropa, telah dibuat pada sebuah Resolusi dari Dewan Eropa pada 5 Desember 1978. sesuai dengan kesepakatan yang dirayakan hari yang sama antara bank sentral dari negara-negara yang membentuk bagian dari masyarakat. Sistem Moneter Eropa mempunyai 3 tujuan dasar:
             untuk menstabilkan nilai tukar untuk memperbaiki yang ada ketidakstabilan
             untuk mengurangi inflasi dan
             mempersiapkan penyatuan moneter Eropa melalui kerjasama.

Sistem Moneter Eropa dimulai pada bulan Maret 1979 denagn anggota 12 negara yang juga anggota European Union yang bertujuan membantu stabilitas moneter negara-negara komunitas eropa. Mata uang yang dipakai dalam SME dikenal dengan nama ECU, sedangkan indeks yang digunakan sebagai nilai pari dinamakan ERM.

Dasar elemen Sistem ini adalah tiga:
ERM = Exchange-rate Mechanism, merupakan indeks komposit penjumlahan dari mata uang negara Eropa yang membatasi Fluktuasi mata uang negara anggota EMS dengan menetukan batas atas dan bawah.
Tujuan ditetapkannya ERM adalah untuk menjaga Ekuilibirium kurs di pasar uang internasional. Kurs mata uang negara anggota komunitas Eropa tidak boleh berfluktuasi melebihi 2,25% di atas atau di bawah nilai pari.
ERM atau mekanisme kurs mempunyai tiga karakteristik :
1.       Penetapan kewajiban setiap anggota untuk memelihara kurs,
2.       Penyediaan dana dalam rangka menjaga stabilitas kurs, dan
3.       Penentuan kurs yang baru atas kesepakatan bersama jika kondisi ekonomi mengharuskan demikian.
ECU = Mata Uang Eropa, yang memainkan peranan penting dalam menjalankan EMS. ECU adalah mata uang komposit yang merupakan penjumlahan dari mata uang 12 negara Eropa. Proporsi masing-masing mata uang negara anggota dalam ECU menunjukkan kekuatan ekonomi relatif dalam komunitas Eropa. ECU berfungsi sebagai satuan unit (unit of account), alat settlement, dan aset cadangan bagi anggota EMS.
European Monetary Cooperation Fund (EMCF) dibuat pada Oktober 1972 yang menjadi pokok dan fungsi adalah:
1.                    Untuk memfasilitasi intervensi di pasar mata uang,
2.                    Untuk member efek ke liquidasi antara bank sentral dan
3.                    Untuk mengelola fasilitas kredit jangka pendek yang terkait dengan EMS.

Uni Ekonomi dan Moneter (EMU)
Sistem Moneter Eropa (EMS) adalah pendahulu dari Uni Ekonomi dan Moneter (EMU), yang menyebabkan pembentukan Euro. Ini adalah cara untuk menciptakan area stabilitas mata uang di seluruh Komunitas Eropa dengan mendorong negara-negara untuk mengkoordinasikan kebijakan moneter mereka. Ini digunakan Mekanisme Nilai Tukar (ERM) untuk menciptakan nilai tukar yang stabil dalam rangka meningkatkan perdagangan antara negara anggota UE dan dengan demikian membantu perkembangan pasar tunggal. Uang yang stabil telah menjadi bagian penting dari perhitungan ekonomi internasional sejak Perang Dunia II. Namun, oleh 1980-an, pendapat tentang itu jauh lebih terbagi. Akibatnya, tidak semua negara ikut ambil bagian dalam EMS langsung, dan ada lebih perpecahan di tahun-tahun yang akan datang atas peran Uni Eropa dalam menetapkan kebijakan moneter sebagai EMS diganti dengan Euro.

Sejarah
EMS diluncurkan pada tahun 1979 untuk membantu mengarah pada tujuan akhir dari Emu yang telah ditetapkan dalam Laporan Werner (1970). Sejak Perang Dunia II, upaya telah dilakukan untuk menjaga stabilitas mata uang antara mata uang utama melalui sistem nilai tukar tetap yang disebut Sistem Bretton Woods. Hal ini runtuh pada awal tahun 1970. Namun, para pemimpin Eropa yang sangat antusias untuk mempertahankan prinsip nilai tukar stabil daripada pindah ke kebijakan nilai tukar mengambang yang mendapatkan popularitas di Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan mereka untuk membuat EMS. Itu bukan merupakan langkah sepenuhnya berhasil karena, pertama, itu menimbulkan banyak kesulitan teknis dalam pengaturan tingkat yang benar untuk semua negara anggota, dan kedua, beberapa anggota kurang berkomitmen untuk itu daripada yang lain. Inggris tidak bergabung ERM sampai tahun 1990 dan dipaksa untuk meninggalkannya pada tahun 1992 karena tidak bisa menjaga dalam batas nilai tukar. Proyek ini, bagaimanapun, terus: di bawah Traktat Maastricht (1992), EMS menjadi bagian dari proyek lebih luas untuk Emu yang dikembangkan pada tahun 1990an.
Pada tahun 1994 Institut Moneter Eropa diciptakan sebagai langkah transisi dalam membangun Bank Sentral Eropa. (ECB) dan mata uang bersama. ECB, yang didirikan pada tahun 1998, bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan moneter tunggal dan suku bunga bagi negara-negara mengadopsi, dalam hubungannya dengan bank sentral nasional mereka. Akhir tahun 1998, Austria, Belgia, Finlandia, Perancis, Jerman, Irlandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Portugal, dan Spanyol memangkas suku bunga mereka ke tingkat yang hampir seragam rendah dalam upaya untuk mempromosikan pertumbuhan dan untuk mempersiapkan jalan bagi terpadu mata uang.
Pada awal 1999, Uni Eropa sama anggota mengadopsi mata uang tunggal, euro,. untuk pertukaran asing dan pembayaran elektronik. (Yunani, yang tidak memenuhi kondisi ekonomi yang diperlukan sampai tahun 2000, kemudian juga mengadopsi euro.) Ketika Euro muncul menjadi ada pada tahun 1999, EMS secara efektif luka, meskipun ERM tetap beroperasi.
Pengenalan empat dekade euro setelah beginings Uni Eropa secara luas dianggap sebagai langkah besar menuju kesatuan politik Eropa. Dengan menciptakan kebijakan ekonomi umum, negara bertindak untuk menempatkan peredam pada belanja publik yang berlebihan, mengurangi utang, dan membuat usaha yang kuat di menjinakkan inflasi. Namun, defisit anggaran-langit-langit dibentuk dalam proses memperkenalkan euro telah dilanggar oleh sejumlah negara sejak tahun 2001, sebagian karena pemerintah nasional langkah-langkah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2003, menteri keuangan Uni Eropa, dihadapkan dengan kenyataan bahwa kemerosotan ekonomi telah menempatkan Perancis dan Jerman yang melanggar langit-langit, sementara menangguhkan pakta tersebut. Komisi Eropa menantang yang bergerak, bagaimanapun, dan pengadilan tinggi Uni Eropa membatalkan keputusan menteri keuangan "pada tahun 2004.

Koin Euro dan catatan mulai beredar pada Januari, 2002, dan mata uang lokal tidak lagi diterima sebagai legal tender dua bulan kemudian. Unit mata uang Eropa (ECU), yang didirikan pada tahun 1979, adalah pendahulu dari euro. Berasal dari keranjang berbagai jumlah mata uang dari negara-negara Uni Eropa, ECU adalah unit akuntansi yang digunakan untuk menentukan nilai tukar mata uang nasional antara.

Uni Eropa anggota-Denmark, Inggris, dan Swedia-yang tidak mengadopsi euro ketika diperkenalkan mungkin yang paling penting adalah Inggris, yang terus menganggap dirinya sebagai lebih atau kurang terpisah dari Eropa. Dalam semua tiga negara telah ada kecemasan publik yang kuat bahwa menjatuhkan mata uang nasional masing-masing akan menyerah terlalu banyak kebebasan. Pemilih Denmark menolak adopsi euro dalam referendum pada tahun 2000, pemungutan suara itu dipandang sebagai lawan penguatan euro di Inggris dan Swedia. Dari 12 anggota Uni Eropa mengakui sejak tahun 2004, tiga-Slovenia, Malta, dan Siprus-telah mengadopsi euro.

Meskipun integrasi moneter bukan tujuan asli dari Masyarakat Ekonomi Eropa, konsep tampaknya memperoleh dukungan dengan setiap krisis ekonomi Eropa. EMS adalah dikreditkan dengan membantu untuk mencegah krisis ekonomi dengan menstabilkan nilai tukar, mengurangi inflasi, dan koordinasi kebijakan moneter dari bank sentral anggota. EMS demikian langkah besar menuju integrasi moneter Eropa.


Bagaimana cara kerja Sistem Moneter Eropa?
Bagian paling penting dari EMS adalah Mekanisme Nilai Tukar.Hal ini dilakukan pemerintah negara-negara anggota semua 'untuk menjaga nilai tukar mata uang mereka dalam band. Ini berarti bahwa nilai tukar tidak ada negara bisa berfluktuasi lebih dari 2,25% dari titik pusat. Ini dirancang untuk membantu menciptakan perdagangan yang stabil tanpa takut bahwa perubahan mendadak dalam nilai mata uang akan mengurangi perdagangan dan mendorong pengembangan hambatan perdagangan antara negara anggota.
Ini juga menciptakan European Currency Unit (ECU) untuk digunakan sebagai unit rekening. Meskipun bukan mata uang riil, ECU menjadi dasar bagi gagasan untuk menciptakan mata uang tunggal - sebuah ide yang diwujudkan dengan peluncuran Euro pada tahun 1999.


Masa Depan Sistem Moneter Eropa
Menurut kesepakatan, negara Eropa akan membentuk Uni Moneter Eropa (European Monetary Union atau EMU) secara penuh, yang mempunyai satu bank sentral yang akan menerbitkan mata uang bersama pada tahun 1999 (disebut mata uang Euro). Kesepakatan tersebut mengharuskan integrasi dan koordinasi dalam kebijakan moneter dan fiskal negara anggotanya. Sebelum menjadi anggota, negara Eropa harus memenuhi standar sebagai berikut ini :
1. Inflasi nominal tidak boleh lebih dari 1,5% di atas rata-rata tiga anggota dengan inflasi paling kecil tahun yang lalu.
2. Tingkat bungan jangka panjang tidak boleh lebih dari 2 % di atas rata-rata tiga anggota dengan tingkat bungan paling bawah.
3. Defisit fiskal tidak boleh lebih dari 3% dari GNP.
4. Utang pemerintah tidak boleh lebih dari 60% dari GNP.


Sistem Moneter Internasional



Sejak zaman dulu emas telah digunakan sebagai medium pertukaran. Kerajaan Yunani dan Romawi menjadikan emas sebagai alat pertukaran, dan tradisi tersebut diteruskan sampai ke zaman Mercantile (sekitar abad 19). Dalam sejarah telah terdapat beberapa sistem kurs yang ditetapkan untuk mencari sistem kurs yang ideal.


Mekanisme untuk menentukan kurs juga dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok, yaitu: Mengambang bebas, Float yang dikelola, Perjanjian Zona Target Tertentu, Dikaitkan dengan Mata Uang Lain, Dikaitkan dengan kelompok mata uang lain, Dikaitkan dengan Indikator Tertentu, dan Sistem Kurs Tetap.

Limabelas negara Eropa sepakat untuk membentuk kerjasama dalam penentuan kurs pada Sistem Moneter Eropa. Negara-negara tersebut terlibat perdagangan satu sama lain cukup besar sehingga kurs yang stabil diharapkan akan sangan membantu perdagangan antar negara Eropa. Perkembangan sistem moneter Eropa dapat memberikan pelajaran mengenai pentingnya koordinasi moneter antar negara.

IMF dan Bank Dunia merupakan dua lembaga yang dibentuk melalui perjanjian Bretton Woods pada tahun 1944 setelah perang dunia kedua berakhir. IMF merupakan lembaga kunci dalam sistem moneter internasional karena IMF membantu negara anggotanya mempertahankan kurs atas tekanan musiman, siklus, atau kejadian random.
SEJARAH SISTEM MONETER INTERNASIONAL

Zaman Emas (1876-1913)

Perdagangan yang semakin meningkat membuat kebutuhan sistem pertukaran yang lebih formal menjadi semakin terasa. Standar emas pada dasarnya menetapkan nilai tukar mata uang negara berdasarkan emas. Pemerintah atau Negara yang bersangkutan harus menjaga persediaan emas yang cukup untuk menjamin jual-beli emas. Jika pemerintah negara lain juga menetapkan nilai mata uangnya berdasarkan, maka kurs antar dua mata uang bisa ditentukan.

Karena nilai emas terhadap barang lain tidak banyak berubah dalam jangka panjang, stabilitas nilai uang dan kurs mata uang tidak banyak berfluktuasi dalam jangka panjang.

Bagaimana Mekanisme Emas Berjalan

Standar emas berbeda dengan mata uang fiat (fiat money). Dalam mata uang fiat, nilai mata uang ditentukan berdasarkan kepercayaan terhadap kemauan pemerintah menjaga integritas mata uang tersebut. Seringkali kepercayaan tersebut disalahgunakan. Pemerintah tertentu selalu tergoda menerbitkan uang baru, karena biaya produksi penerbitan tersebut praktis nol.

Dengan menggunakan standar emas, nilai mata uang didasarkan pada emas. Pemerintah tidak bisa seenaknya menambah jumlah uang yang beredar, karena suplai uang dibatasi oleh suplai emas. Mekanisme penyesuaian kurs dalam standar emas bisa digambarkan melalui mekanisme price-specie-flow mechanism (specie merujuk ke mata uang emas).

Dengan proses tersebut kurs mata uang bisa terjaga selama negara-negara di dunia memakai emas sebagai standar nilai uangnya. Inflasi yang berkepanjangan tidak akan terjadi dalam situasi semacam itu.

Periode Perang Dunia 1914-1944

Standar emas hancur waktu perang dunia 1 pecah. Mata uang praktis ditetapkan atas dasar emas atau mata uang lainnya dengan longgar. Beberapa usaha kembali ke standar emas dilakukan sesudah perang dunia 1 berakhir.

Emas hanya diperdagangkan dengan bank sentral, bukan pribadi. Kurs mata uang ditetapkan berdasarkan emas. Sesudah tahun 1934 dan sesudah perang dunia kedua, konvertibilitas mata uang yang bisa ditukarkan (konvertibel) dengan mata uang lainnya.

Periode Kurs Tetap

Periode ini dimulai dengan perjanjian Bretton Woods. Melalui perjanjian ini, semua negara menetapkan nilai tukar mata uangnya berdasarkan emas, tetapi tidak diharuskan memenuhi konvertibilitas mata uang mereka dalam emas.

Negara anggota diminta menjaga kursnya dalam batas 1% (naik atau turun) dari nilai par, dan bersedia melakukan intervensi untuk menjaga kurs tersebut. IMF membantu negara anggotanya dalam rangka menjaga kurs mata uangnya.

Tekanan spekulasi menyebabkan sistem kurs tetap tidak layak lagi dipertahankan. Pasar keuangan dunia sempat tutup selama beberapa minggu pada bulan Maret 1973. Ketika pasar tersebut dibuka, kurs mata uang dibiarkan mengambang sampai ke kurs yang ditentukan oleh kekuatan pasar.

Post Bretton Woods (1973) - sekarang

Setelah kurs dibiarkan mengambang, fluktuasi kurs mata uang dunia menjadi semakin tinggi dan semakin sulit diprediksi. Kejadian penting pertama setelah Bretton Woods berakhir adalah embargo minyak negara OPEC yang cukup sukses (Oktober 1973). Pada tahun 1974 harga minyak cenderung melakukan kebijakan sangat tajam.

Kurs dollar dan juga kurs mata uang lainnya, di masa mendatang akan berfluktuasi sama seperti sekitar dua puluh tahun terakhir ini. Selama tidak ada patokan yang pasti, kurs mata uang di masa mendatang akan mengalami fluktuasi yang tidak bisa diprediksi.

Beberapa ekonom mulai menganjurkan kembali ke sistem kurs tetap. Tetapi sampai saat ini belum ada model yang ideal yang sesuai dengan kondisi saat ini, yang bisa menjamin stabilitas kurs. Sistem yang ideal akan mencakup dua hal :

1. Sistem harus kredibel (bisa dipercaya)
2. Sistem harus mempunyai mekanisme stabilitas harga yang otomatis (built in)

Sistem yang ideal diharapkan bisa memunculkan mata uang dengan karakteristik :
1. Nilai yang stabil. Nilai yang stabil merupakan karakteristik yang diinginkan karena bisa membuat transaksi bisnis menjadi lebih mudah diperhitungkan.
2. Bisa dipertukarkan dengan mudah. Lalu lintas modal yang lancer merupakan karakteristik yang diinginkan.
3. Kebijakan Moneter yang independent. Kebijakan Moneter ditentukan oleh setiap negara untuk mencapai tujuan ekonomi yang ditetapkan atau diprioritaskan negara tersebut.
SISTEM PENETAPAN KURS

Mekanisme penentuan kurs bisa dikategorikan menjadi beberapa kelompok :

Free Float (Mengambang Bebas)

Berdasarkan sistem ini, kurs mata uang dibiarkan mengambang bebas tergantung kekuatan pasar. Beberapa faktor yang mempengaruhi kurs, misal inflasi, pertumbuhan ekonomi, inflasi akan digunakan oleh pasar dalam mengevaluasi kurs mata uang negara yang bersangkutan. Jika variable tersebut berubah, atau penghargaan terhadap variable tersebut berubah, kurs mata uang akan berubah. Sistem mengambang bebas juga disebut sebagai clean float.

Float yang dikelola (Managed Float)


Sistem mengambang bebas mempunyai kerugian karena ketidakpastian kurs cukup tinggi. Sistem float yang dikelola, yang sering disebut juga sebagai dirty float, dilakukan melalui campur tangan Bank Sentral yang cukup aktif.

Bank Sentral kemudian akan melakukan intervensi jika kurs yang terjadi di luar batasan yang telah ditetapkan. Beberapa bentuk intervensi :
a. Menstabilkan fluktuasi harian. Bank Sentral melakukan cara ini dengan tujuan menjaga stabilitas kurs agar perubahan kurs cukup teratur.
b. Menunda kurs (leaning against the wind). Melalui cara ini bank sentral melakukan intervensi dengan tujuan mencegah atau mengurangi fluktuasi jangka pendek yang cukup tajam, yang diakibatkan oleh kejadian yang sifatnya sementara.
c. Kurs tetap secara tidak resmi (unofficial pegging). Melalui cara ini Bank Sentral melawan kekuatan pasar dengan menetapkan (secara resmi) kurs mata uangnya.

Perjanjian Zona Target Tertentu

Melalui perjanjian ini, beberapa negara sepakat untuk menentukan kurs mata uangnya secara bersama dalam wilayah kurs tertentu. Jika kurs melewati batas atas atau batas bawah, Bank Sentral negara yang bersangkutan akan melakukan intervensi.

Dikaitkan dengan Mata Uang Lain

Sekitar 62 negara dari 162 negara anggota IMF mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap mata uang lainnya. Sebagian mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap mata uang negara tetangga.

Dikaitkan dengan kelompok mata uang lain

Sekitar 21 negara mengkaitkan mata uangnya terhadap kelompok mata uang lainnya. Basket, kelompok, atau portofolio mata uang tersebut biasanya terdiri dari mata uang partner dagang yang penting. 19 negara mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap portofolio yang mereka buat sendiri.

Dikaitkan dengan Indikator Tertentu


Dua negara, Chili dan Nikaragua, mengkaitkan mata uangnya terhadap indikator tertentu, seperti kurs riil efektif, kurs yang telah memasukkan inflasi terhadap partner dagang mereka yang penting.

Sistem Kurs Tetap

Di bawah sistem kurs tetap, pemerintah atau Bank Sentral menetapkan kurs secara resmi. Kemudian Bank Sentral akan selalu melakukan intervensi secara aktif untuk menjaga kurs yang telah ditetapkan tersebut.
Jika kurs resmi dirasakan sudah tidak sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi negara tersebut, devaluasi atau revaluasi dilakukan. Cara yang bisa dilakukan selain devaluasi adalah :
1. Pinjaman asing
2. Pengetatan
3. Pengendalian harga dan upah
4. Pembatasan aliran modal keluar
SISTEM MONETER EROPA (EUROPEAN MONETARY SYSTEM ATAU EMS)

Unit Mata Uang Eropa (European Currency Unit atau ECU) dan Mekanisme Kurs (Exchange Rate Mechanism)

ECU merupakan portofolio (basket) yang terdiri dari mata uang negara angora EMD. Nilai ECU merupakan rata-rata tertimbang nilai masing-masing mata uang anggota, dengan bobot ditentukan berdasrkan kekuatan relative perekonomian negara tersebut. ECU bisa berfungsi sebagai unit moneter, alat penyelesaian transaksi, dan sebagai cadangan negara anggota.

Mekanisme kurs Eropa (ERM atau European Rate Mechanism) merupakan proses penentuan kurs antarmata uang negara anggota. ERM atau mekanisme kurs mempunyai tiga karakteristik : Penetapan kewajiban setiap anggota untuk memelihara kurs, Penyediaan dana dalam rangka menjaga stabilitas kurs, dan Penentuan kurs yang baru atas kesepakatan bersama jika kondisi ekonomi mengharuskan demikian.

Inti dari mekanisme penetuan kurs dalam Sistem Moneter Eropa adalah dikaitkannya nilai setiap mata uang terhadap ECU.

Masa Depan Sistem Moneter Eropa

Menurut kesepakatan, negara Eropa akan membentuk Uni Moneter Eropa (European Monetary Union atau EMU) secara penuh, yang mempunyai satu bank sentral yang akan menerbitkan mata uang bersama pada tahun 1999 (disebut mata uang Euro). Kesepakatan tersebut mengharuskan integrasi dan koordinasi dalam kebijakan moneter dan fiskal negara anggotanya. Sebelum menjadi anggota, negara Eropa harus memenuhi standar sebagai berikut ini :
1. Inflasi nominal tidak boleh lebih dari 1,5% di atas rata-rata tiga anggota dengan inflasi paling kecil tahun yang lalu.
2. Tingkat bungan jangka panjang tidak boleh lebih dari 2 % di atas rata-rata tiga anggota dengan tingkat bungan paling bawah.
3. Defisit fiskal tidak boleh lebih dari 3% dari GNP.
4. Utang pemerintah tidak boleh lebih dari 60% dari GNP.

IMF (INTERNATIONAL MONETARY FUND)

IMF dan Bank Dunia merupakan dua lembaga yang dibentuk melalui perjanjian Bretton Woods pada tahun 1944 setelah perang dunia kedua berakhir. IMF merupakan lembaga kunci dalam sistem moneter internasional. IMF membantu negara anggotanya mempertahankan kurs atas tekanan musiman, siklus, atau kejadian random.

IMF didanai oleh setiap anggotanya dengan kuota yan gditetapkan berdasarkan perkiraan pola perdagangan sesudah Perang Dunia kedua. IMF menciptakan mata uang (reserve) baru yang dinamakan sebagai Special Drawing Right (SDR). Mata uang tersebut menjadi unit rekening untuk IMF maupun organisasi regional dan internasional lainnya. Mata uang tersebut juga dipakai sebagai dasar dalam penentuan kurs oleh beberapa negara. Negara lainnya memegang SDR dalam bentuk deposito di IMF.

Pembicaraan mengenai sistem moneter internasional akan memberi latar belakang penentuan kurs mata uang dunia. Saat ini sebagian besar negara dunia, terutama negara besar, menggunakan sistem kurs mengambang. Tetapi nampaknya sistem kurs mengambang bukan pilihan terbaik, karena mendorong fluktuasi kurs yang lebih tinggi.

Fluktuasi yang lebih tinggi tersebut membuat perhitungan bisnis, biaya manajemen valuta asing menjadi semakin tinggi. Sistem kurs tetap nampaknya cukup ideal, tetapi sistem tersebut nampaknya sulit dipertahankan. Sejarah menunjukkan kegagalan sistem kurs tetap karena beberapa alasan, khususnya ketidakseragaman kebijakan perekonomian dan moneter negara di dunia.
sumber : http://catatankuliahdigital.blogspot.com/2009/10/sistem-moneter-internasional.html

Tugas Foxpro | Form Entry Harga Barang

Pekerjaan yang dikerjaakan bersama Delfi Yudha Frasetia, Ndrik Erik Masih AnaKp'tompulandbukpayung, Vi Miracle  pada sabtu sore yang membuat suatu simpulan "code-nya salah"...

begitu banyak cobaan,, mulai dr nasi bungkus ala Tembung seharga 5rb, dilanjutkan tersasar dan macet di daerah tanjung morawa ( eh... rupanya dah dekat rumah wak delfi), hingga istirahat di pinggiran danau singkarak malam minggunya sambil menikmati Mie Ayam dgn harga 5rb juga ( NIPU!!! 7rb ternyata T.T )...

dan akhirnya Nyawa-pun hampir melayang ketika melindas seorang bapak2 yang jatuh dr motor dalam kecepatan tinggi di depan LP3I Glugur,, hahahahha.... (cem tragedi saat Marco Simoncelli dilindas Valentino Rossi :D ... ) kaburrrrrrrr.....

hahahha,,, udahan,,,  gk bakalan ada yg baca juga kisah perjuangan membuat tugas ini,, wkwkwkwkwk...

ne code akhirnya bisa di run sambil diiringi gerimis mengundang,,, #eaaa... program simple tapi lumayan bingung efek di kasih code yg salah dr bahan dosennya,,,, :)

langsung z yang mau download tu file bisa download disini.

file-nya saya masukkan dalam satu folder, dan saya kompres menggunakan file .zip jadi jangan lupa di extract  setelah  di download dan diedit lg sedikit biar berbeda..... (kan gk mau nialinya "E" semua???)

okelah cukup sekian kata pengantar dr saya hari ini..

SELAMAT BERLIBUR KAWAN!!!
"demi mereka dan sibuah hati... terpaksa aku harus begini... "

Hidup adalah Anugrah, Syukuri Apa Adanya


Yang tinggal di gunung merindukan pantai.
Yang tinggal di pantai merindukan gunung.
Di musim kemarau merindukan musim hujan.
Di musim hujan merindukan musim kemarau.

Yang berambut hitam mengagumi yang pirang.
Yang berambut pirang mengagumi yang hitam.
Diam di rumah merindukan bepergian.
Setelah bepergian merindukan rumah.

Ketika masih jadi karyawan ingin jadi Entrepreneur supaya punya time freedom...
Begitu jadi Entrepreneur ingin jadi karyawan, biar gak pusing...

Waktu tenang mencari keramaian.
Waktu ramai mencari ketenangan.

Saat masih bujang/gadis, pengen punya suami ganteng/istri cantik.
Begitu sudah dapat suami ganteng/istri cantik, pengen yang biasa2 saja,
bikin cemburu aja/ takut selingkuh..

Punya anak satu mendambakan banyak anak.
Punya banyak anak mendambakan satu anak saja.

Kita tidak pernah bahagia sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki.
Namun setelah dimiliki tak indah lagi.

Kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada,
namun mengabaikan apa yang sudah dimiliki tanpa rasa syukur ?

"Semoga kita jadi pribadi yang selalu bersyukur..
Yang senantiasa bersyukur dengan berkah yang sudah kita miliki".

"Bagaimana mungkin selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini?
Jangankan bumi, menutupi telapak tangan saja sulit.

Namun bila daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutuplah bumi!"

Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun maka kita akan melihat keburukan di mana-mana.
Bumi ini pun akan tampak buruk.

Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun kecil.
Jangan menutupi hati kita, walaupun hanya dengan sebuah pikiran buruk/negatif!

Bila hati kita tertutup, tertutuplah semua...

Syukuri apa yg ada, karena hidup adalah anugerah bagi jiwa-jiwa yg ikhlas.. :)

INFLASI

Pengertian Inflasi
Inflasi adalah “kecendrungan naiknya harga umum barang dan rasa secara terus-menerus akibat tidak adanya keseimbangan arus barang dan arus uang”.
Dalam pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu Negara yang mengalami inflasi memiliki ciri-ciri berikut :
  1. Harga-harga barang pada umumnya dalam keadaan naik terus-menerus.
  2. Jumlah uang yang beredar melebihi kebutuhan.
  3. Jumlah barang relatif sedikit.
  4. Nilai uang (daya beli uang) turun

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Timbulnya Inflasi
Faktor-faktor utama penyebab naiknya harga secara terus-menerus (inflasi) adalah
  1. Jumlah uang yang beredar tidak sesuai dengan jumlah barang (jumlah uang lebih banyak daripada jumlah barang )
  2. Jumlah uang yang beredar menjadi lebih besar karna percetakan uang baru oleh pemerintah. Ini biasanya dilakukan oleh pemerintah apabila pemerintah menganut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang defisit untuk mengurangi pinjaman luar negeri.
  3. Desakan golongan masyarakat tertentu untuk memperoleh kredit murah sehingga jumlah kredit yang harus disediakan melebihi jumlah yang bisa menjaga kestabilan harga
  4. Adanya sektor ekspor/impor, tabungan, investasi, penerimaan, dan pengeluaran Negara.
Macam-Macam Inflasi
  1. Berdasarkan parah tidaknya, Inflasi dikategorikan menjadi
  1. Inflasi ringan, ada;ah inflasi dibawah 10%
  2. Infasi sedang, adalah inflasi yang terjadi antara 10% sampai dengan 30% setahun
  3. Inflasi berat, adalah inflasi yang terjadi antara 30% sampai dengan 100% setahun
  4. Hiperinflsai, adalah inflasi diatas 100% setahun
  1. Berdasarkan Sebab-Sebab Timbulnya Inflasi
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya, inflasi dikelompokan menjasi Demand Pull Inflation dan Cost Push Inflation.
Demand Pull Inflation adalah inflasi yang diakibatkan oleh tarikan permintaan. Misalnya karena bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan percetakan uang baru, atau bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena memperoleh kredut murah dari bank yang menyebabkan peningkatan permintaan yang tidak diimbangi oleh penawaran sehingga mendorong peningkatan harga.
Cost Push Inflation adalah inflasi yang disebabkan oleh kenaikan ongkos produksi. Inflasi ini biasanya ditandai dengan naiknya harga barang yang disertai dengan turunnya jumlah produksi.
  1. Berdasarkan Asal Terjadinya Inflasi
Berdasarkan asal terjadinya, inflasi dibagi menjadi dua. Yaitu
  1. Domestic Inflation
Adalah inflasi yang berasal dari dalam negeri akibat pengaruh dari negeri luar (luar negeri). Inkflasi dari dalam negeri bisa terjadi, missal karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan percetakan uang baru oleh pemerintah.
  1. Imported Inflation
Adalah inflasi yang berasal dari luar negeri atau inflasi impor. Inflasi ini terjadi karena pengaruh Negara lain (luar negeri).

Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian
Inflasi memiliki dampak yang tidak sedikit terhadap perekonomian yang pada akhirnya berpengaruh terhadap tingkat kemakmuran.
  1. Dampak Inflasi terhadap Distribusi Pendapatan (Equity Effect)
Dampak inflasi terhadap distribusi pendapatan meliputi hal-hal berikut :
  1. Inflasi akan merugikan orang yang berpendapatan tetap.
  2. Kerugian lain akibat inflasi juga akan dialami oleh mereka yang menyimpan kekayaan dalam bentuk cash (uang tunai) atau mereka yang menabung uang dirumah dalam hoarding (celengan)
  3. Adapun orang-orang yang mendapat keuntungan dalam adanya inflasi diantara lain adalah :
  1. Orang yang persentase kenaikan pendapatannya melebihi persentase kenaikan inflasi
  2. Mereka yang memiliki kekayaan bikan dalam bentuk uang tunai melainkan dalam bentuk emas ataupun barang
  3. Burung yang tergabung dalam Serikat Perkerja Seluruh Indonesia (SPSI) yang kuat, sehingga mereka menuntut kenaikan upah yang melebihi kenaikan laju inflasi.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dampak inflasi bagi masyarakat yang diuntungkan seolah-olah sebagai subsisi(bantuan), sedangkan bagi kelompok masyarakat yang dirugikan inflasi tersebut merupakan sebagai pajak yang harus dibayar.
  1. Dampak Inflasi terhadap Efisiensi
Inflasi juga akan berpengaruh terhadap proses produksi, terutama dalam penggunaan faktor-faktor produksinya. Adanya inflasi akan menyebabkan perubahan daya beli masyarakat. Perubahan daya beli masyarakat pada beberapa jenis barang.
Misalnya, bagi mereka yang dirugikan dengan adanya inflasi, daya beli mereka akan berkurang. Dipihak lain, mereka yang merasa diuntungkan dengan adanya inflasi, daya beli mereka akan menungkat. Dengan demikian , permintaan dari sektor tersebut akan meningkat pula.

  1. Dampak Inflasi terhadap Output (Hasil Produksi)
Dampak inflasi terhadap hasil produksi yang akan terjadi yaitu dua kemungkinan berikut ini :
  1. Inflasi bisa menyebabkan terjadinya kenaikan hasil produksi. Biasanya kenaikan harga barang melebihi kenaikan upah/gaji sehingga keuntungan yang diperoleh para pengusaha akan meningkat.
  2. Apabila laju inflasi yang terjadi terlalu tinggi(hyperinflation) justru akan berakibat sebaliknya, bukan akan meningkatkan jumlah produksi, melainkan akan mengakibatkan turunnya jumlah Output (hasil produksi).
  1. Dampak Inflasi terhadap Pengangguran
Suatu Negara tidak akan bisa menghilangkan inflasi yang tinggi tanpa mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang lambat. Jika suatu Negara berusaha menghentikan laju inflasi yang tinggi biasanya diikuti dengan meningkatnya pengangguran.
  1. Dampak Inflasi terhadap Perdagangan Internasional
Jika terjadi inflasi di dalam negeri, harga barang-barang buatan dalam negeri akan jauh lebih mahal daripada harga barang-barang sejenis buatan luar negeri. Akibatnya, barang-barang buatan dalam negeri tidak dapat bersaing diluar negeri. Arus impor akan meningkat dan arus ekspor akan terhambat, bahkan mengalami penurunan teru-menerus. Pada akhirnya, hal itu akan menghabiskan cadangan devisa Negara dan neraca perdagangan Indonesia akan defisit/pasif.
Cara Mengatasi Inflasi
  1. Politik Uang Ketat (Tight Money policy)
Politik uang ketat dari bank sentral dapat dilakukan dengan cara berikut ini :
  1. Politik diskonto, yaitu mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan tingkat suku bunga yang berlaku bagi bank umum.
  2. Politik pasar terbuka (open market operation), yaitu politik dari bank sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menjual surat-surat berharga, berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
  3. Cash ratio (cadangan kas), yaitu menaikkan tingkat cadangan kas minimum yang harus ditaati oleh seluruh bank umum, srhingga uang yang diedarkan oleh bank umum menjadi berkurang.
  4. Kredit selektif, yaitu politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara mempersulit/memperketat syarat-syarat pemberian kredit.
  1. Politik Fiskal
Pemerintah juga dapat mengatasi inflasi melalui kebijakan dibidang pajak(fiakal), yaitu dengan cara menentukan tarif pajak yang tinggi dengan harapan masyarakat menyetor uang yang lebih banyak kepada pemerintah sebagai pembayaran pajak, sehingga dapat mengurangi jimlah uang yang beredar.
  1. Kebijakan di Bidang Produksi
Pemerintah bisa memberikan subsidi kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) sehingga UKM yang lebih produktif dan menghasilkan output yang lebih banyak sehingga harga jual menjadi turun.
  1. Kebijakan di Bidang Perdagangan Internasional
Untuk mengatasi inflasi melalui perdagangan internasional, pemerintah dapat melakukan penurunan bea masuk barang-barang impor, sehinnga peredaran barang-barang didalam negeri lebih banyak dan harganya cendruing turun.
  1. Kebijakan di Bidang Harga
Kebijakan dibidang harga yaitu kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi dengan cara menetapkan harga maksimum bagi barang-barang tertentu.