Terkait Tewasnya Korban Kebuasan Ular Phiton Ribuan Warga Padati Bantaran Sungai Tembung



PERCUT SEI TUAN | DNA - Terkait tewasnya M.Zakaria, salah seorang siswa kelas II SMP PGRI Tembung, akibat diterkam ular Phiton, Kamis kemarin disungai Tembung, tepatnya di teresan parit lorong pembuangan Limbah PT Panca Pinang, sekitar 100 dibelakang Mesjid Al-Jamik.


Dua pawang ular terlihat sedang melakukan pengecekan di salah satu lubang di kawasan Tembung yang diduga sarang ulat phiton, Jum'at (19/03).

Ribuan warga Percut Sei Tuan dan sekitarnya, Jum’at (19/3), dari pagi
hingga menjelang malam hari silih berganti datang memadatipinggiran
sungi Tembung, baik dari seberang mesjid maupun diseputaran belakang mesjid Al-Jamik untuk menyaksikan lokasi tempat pembantaian M.Zakaria yang dilakukan ular besar.

sejumlah warga bahkan warga menjajaki tempat ular Anaconda mengeksekusi korban M.Zakaria hingga tewas tersebut. Tampak disemak semak tempat eksekusi tersebut masih terlihat ceceran darah korban telah mengering.

Dengan mempergunakan senjata parang, pisau dan kayu kayuan, puluhan warga pemburu binatang melata itu dengan semangat dan berhati hati membabati rumput dan ranting pepohonan agar dapat leluasa masuk kedalam lorong parit.

Saat memasuki lembah lorong pembuangan PT.Panca Pinang tersebut, nuansa aroma seram tercium sangat pekat. Disana sini terlihat suasana mistis diantara sentuhan semak semak dan ladang pisang serta pepohonan lain.


Lubang di dekat sungai yang diduga sarang ular phiton, gambar diambil Jum'at (19/03)sore.

Bahkan ketika menjajaki lorong yang sudah berada didalam kawasan belakang PT.Panca Pinang, melihat dari jajakan lokasi tersebut terlihat jejak jejak lekuk an yang diyakini bekas jejak ular, walau hari panas terik namun dilokasi terasa udara sembab dengan beraneka ragam bau yang kurang sedap.

Rafai (32), salah seorang warga setempat yang turut dalam penjajakan itu meyakini keberadaan ular itu lebih dari se ekor. “Ini bisa dipastikan, ular itu lebih dari se ekor. Bahkan bisa bisa saja beberapa pasang, karena lokasi semak semak begini sangat disenangi ular untuk tempat tinggalnya” ujar Rafai.

Sedangkan warga yang lain berinisiatif akan membakar semak semak tersebut agar keberadaan ular itu dapat diketahui dan dibunuh. Namun dalam pemburuan ular oleh warga itu, sebahagian warga lain minta agar dipancing saja dengan ayam atau kambing.

Sementara itu, ditempat berbeda,diantara kerumunan warga, terlihat Sekwilcam Percut Sei Tuan Ezwir.N.Pelos.S.Sos, sejumlah kaur desa bergegas meninggalkan lokasi. Sedangkan Kanit Reskrim Polsek Percut, IPTU.Yon Edi Winara tampak turut sibuk lidik Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Bahkan jalan Besar Tembung diseputaran jembatan depan Mesjid Raya Al-Jamik sempat macat total. Namun kemacetan itu dapat teratasi setelah satuan Satlantas dibantu petugas Polsek Percut turun mengatur jalan.

No comments:

Post a Comment